RADARBEKASI.ID, BEKASI – Baru-baru ini sekitar 207 orang diduga tertipu tawaran program kuliah S3 di luar negeri.
Seorang yang mengaku profesor berinisial BTC mengiming-imingi calon korbannya biaya murah karena mendapatkan beasiswa parsial untuk kuliah di Philippines Women’s University, Manila, Filipina.
Para korban terlanjur percaya dan rata-rata telah mentransfer sejumlah uang Rp 30 juta ke PT Pelatihan dan Sertifikasi Indonesia. Mereka dijanjikan bakal memulai perkuliahan pada Maret 2024. Namun, hingga kini, uang melayang dan perkuliahan di Filipina itu tidak pernah ada.
BACA JUGA: 207 Peserta Doktoral Diduga Tertipu Kuliah di Filipina, Korban Sempat Bayar Rp 30 Juta
Korban pun melaporkan perkara ini ke Polres Metro Bekasi Kota pada 8 April sebagai kasus penipuan atau penggelapan dengan terlapor atas nama BTC.
Praktisi dan Konsultan Perguruan Tinggi dari Universitas Bhayangkara Bekasi, Hendarman memberi kiat dan trik aman bagi mereka yang berminat kuliah di luar negeri.
1. Teliti dan Cek Kampus
Jika ingin kuliah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, sebaiknya dicek terlebih dahulu kampus atau universitasnya, baik di Dikti maupun di BAN PT.
“Saran saya, jika ingin melanjutkan kuliah baik di dalam negeri atau luar negeri bisa dicek ke Dikti. Bisa melalui web PDDIKTI dan BAN PT untuk perguruan tinggi dalam negeri, untuk perguruan tinggi luar negeri, bisa ditanyakan langsung ke Dikti,” kata Hendarman kepada Radarbekasi.id, Selasa (16/4/2024).
BACA JUGA: Diduga Korupsi Dana PIP Kuliah, Rektor dan Mantan Rektor Umika Ditetapkan Tersangka
2. Tidak Mudah Tergiur Iklan Medsos
Selain itu, dirinya juga mengimbau untuk tidak mudah percaya iklan lewat medsos (media sosial). Termasuk, jika ada seminar yang mempromosikan perguruan tinggi, wajib ada narasumber dari Dikti dan BAN PT.
“Untuk pengecekan apa perguruan tinggi luar negeri, diakui oleh dikti, bisa dicek ke web. https://piln.kemdikbud.go.id/search-institution,” ucapnya.
3. Status Kampus
Hendarman mengaku, dirinya sempat mengecek Philippines Women’s University di website Dikti. Hasilnya, bahwa perguruan tinggi tersebut tidak terdaftar.
“Saya cek perguruan tinggi ini, tidak diakui di Dikti. Intinya sih, masyarakat jangan percaya lewat medsos. Tapi cari web resminya. Jika di indomesia berakhiran ac.id jika di luar sepertinya sama berakhiran negara yang dituju,” tukasnya. (pay)