Berita Bekasi Nomor Satu

Perumda Tirta Bhagasasi Kejar Target 60 Persen Masyarakat Punya Akses Air Bersih 2025

PANTAU KANTOR: Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan bersama jajaran direksi Perumda Tirta Bhagasasi memantau Kantor Cabang Cikarang Pusat yang baru diresmikan di Desa Jayamukti, Selasa (23/4). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Bhagasasi memperluas layanan air bersih dengan membuka Kantor Cabang Cikarang Pusat. Penambahan kantor baru ini sebagai upaya untuk mengejar target minimal 60 persen masyarakat memiliki akses air bersih pada 2025.

Hingga 2024 ini, sekitar 300 ribu masyarakat telah menjadi pelanggan Perumda Tirta Bhagasasi. Dalam setahun terakhir, tercatat penambahan sebanyak 22 ribu pelanggan. Meskipun demikian, angka ini baru mencapai sekitar 40 persen dari total jumlah penduduk Kabupaten Bekasi yang mencapai 3,2 juta jiwa.

Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim, menyatakan bahwa pihaknya ditargetkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi untuk mencapai cakupan layanan air bersih minimal 60 persen pada 2025. Dengan pembukaan Kantor Cabang Cikarang Pusat, diharapkan akan ada penambahan sebesar 12 ribu pelanggan.

“Ini adalah hasil kerjasama dari tahun 1994 – 1997 dengan pola Build Operate and Transfer (BOT) dengan Jababeka yang diserahkan oleh Perumda Tirta Bhagasasi yaitu 12 ribu pelanggan dan pasokan air baku 150 liter per detik,” jelas Usep usai peresmian Perumda Tirta Bhagasasi Kantor Cabang Cikarang Pusat, Selasa (23/4).

BACA JUGA: Pemisahan Aset Perumda Tirta Bhagasasi, Kepegawaian Masih Dibahas

Kantor cabang baru tersebut diharapkan dapat melayani kebutuhan air bersih pelanggan di wilayah Cikarang Pusat, Cikarang Utara, dan Cikarang Timur. Selain itu, Perumda Tirta Bhagasasi juga berencana untuk membangun Water Treatment Plant (WTP) guna memperluas jaringan sehingga penyaluran air bersih ke pelanggan menjadi lebih maksimal.

“Jumlah konsumen sekarang setelah kita kelola setahun ada penambahan 22 ribu konsumen. Pak bupati minta minimal di 2025 cakupan air bersih 60 persen akan dilayani,” tambahnya.

Sementara, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menyoroti pentingnya peningkatan kualitas dan kuantitas perusahaan tersebut. Ia menekankan perlunya meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menghilangkan keluhan terkait air kotor, serta meningkatkan kesejahteraan para pekerja non-PNS di BUMD tersebut.

Dani berujar, saat ini hanya sekitar 40 persen masyarakat yang memiliki akses ke layanan air bersih perpipaan. Namun Pemkab Bekasi berambisi untuk meningkatkan angka tersebut minimal hingga mencapai 60 persen.

“Kita baru 40 persen masyarakat yang mempunyai akses layanan air bersih perpipaan, kita ingin naik sampai 60 persen minimal,” ujar Dani.

Meskipun Perumda Tirta Bhagasasi memiliki karakteristik sebagai penyedia layanan publik dan tidak mencari keuntungan, namun manajemennya dianggap perlu memiliki pendekatan bisnis yang kuat.

“Walaupun ini perusahaan daerah yang sifatnya lebih ke pelayanan publik tidak mencari untung, tetapi ini kan para pegawai atau pekerjanya non PNS. Jadi saya kira manajemennya harus manajemen bisnis, walaupun tidak boleh mencari sebesar-besarnya keuntungan dari air bersih,” tutur Dani.

Pemkab Bekasi juga berkomitmen untuk memberikan penyertaan modal kepada perusahaan penyedia air bersih tersebut. Pada 2024, Pemkab Bekasi menyediakan Rp120 miliar dari APBD Perubahan 2024 sebagai penyertaan modal.

Selain itu, Dani mengimbau direksi Perumda Tirta Bhagasasi untuk bekerja sama dengan pihak swasta guna memperluas jaringan pipa distribusi air ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh pemerintah daerah.

“Untuk kerja sama swasta itu kita arahkan ke daerah-daerah yang belum tersentuh. Karena kalau dari penyertaan modal kita terbatas sekali, sementara investasi untuk bikin kartu IPA sampai jaringan distribusinya membutuhkan ratusan miliar,” tutup Dani. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin