RADARBEKASI.ID, BEKASI – Keluhan terhadap kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad satu per satu muncul ke ruang publik. Belakangan ini Gani dinilai sebagai pemimpin yang rasa kepedulian serta kesetiakawanannya yang rendah.
Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi memvalidasi kabar tersebut. BMPS mengaku kecewa dengan dengan sikap Pj wali kota yang dirasa tidak peduli. Itu karena permohonan audiensi terkait dengan persoalan pendidikan tidak mendapat respon.
Sekretaris BMPS Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirim surat permohonan audiensi dengan Pj Wali Kota Bekasi. Tujuan pertemuan ini adalah untuk membahas masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) serta beberapa permasalahan dunia pendidikan di Kota Bekasi.
Berturut-turut, kata Ayung, surat pertama disampaikan saat awal Pj wali kota menjabat, dilanjutkan surat ke dua pada saat BMPS menggelar Musyawarah Daerah (Musda) dalam bentuk surat undangan. Belum patah arang, BMPS kembali menyampaikan surat undangan agar Pj wali kota hadir pada prosesi pelantikan pengurus yang baru.
BACA JUGA: Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Arif: Raden Gani Bukan Cerminan Pemimpin Bekasi
“Pada saat surat pertama tidak ada respon sama sekali, pada saat surat kedua Musda tidak ada juga, tapi kita komunikasi dengan Disdik yang hadir Musda,” ungkapnya.
Selain Musda, pelantikan pengurus BMPS juga diwakili oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi. Termasuk surat terakhir yang dikirim untuk menyampaikan rekomendasi perbaikan dunia pendidikan yang dirumuskan pada saat Musda.
Tanggapan surat yang dikirim oleh BMPS akhirnya diterima, jajaran pengurus BMPS tidak bertemu Pj Wali Kota Bekasi, serta dinilai tidak ada keputusan yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut.
“Tidak bisa ambil keputusan, kan tetap harus di Pj. Makanya kan kalau mereka (jajaran Pemkot) sifatnya hanya menampung, nanti disampaikan,” ucapnya.
Sedianya, ada harapan besar dari BMPS lantaran Pj wali kota tidak memiliki kepentingan selama menjabat di Bekasi. Pihaknya berharap besar agar dapat berdiskusi dan menyampaikan poin-poin rekomendasi guna memperbaiki dunia pendidikan di Kota Bekasi, termasuk pada momentum PPDB.
Dalam menghadapi PPDB nanti kata Ayung, pihaknya berharap semua bisa dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek).
BACA JUGA: Pj Wali Kota Bekasi Gani Didesak Cepat Bangun Chemistry
Empat kali mengirim surat sudah cukup kata Ayung. Pihaknya saat ini menyerahkan hal ini kepada Disdik dan Asisten Daerah (Asda) II untuk mendengar keputusan atas rekomendasi yang disampaikan, terlebih lagi dipertemukan dengan Pj wali kota.
“Kita tinggal menunggu dari mereka untuk dipertemukan dengan wali kota, itu saja. Kalau tetap tidak ya teman-teman sudah sepakat akan menyampaikan aspirasi, ini kan hak kita juga untuk menyampaikan aspirasi di muka umum kan,” tambahnya.
Persoalan komunikasi belakangan disinggung oleh Anggota DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary dalam rapat paripurna terakhir. Persoalan ini diminta menjadi catatan penting oleh Pj wali kota dalam rangka menjalankan roda pemerintahan daerah di Kota Bekasi.
“Karena kami yang hadir disini mewakili Stakeholder dari masyarakat Kota Bekasi, segala problematika permasalahan yang ada di Kota Bekasi pastinya juga kami mengetahui. Dan kami coba menyelesaikannya dengan kewenangan yang kami miliki,” ungkap Latu.
Lebih lanjut, Latu menyampaikan kesepahamannya dengan anggota DPRD yang lain. Komunikasi antara anggota DPRD dengan kepala daerah pada periode sebelumnya disebut terjalin sangat baik.
Ia mengingatkan bahwa seluruh anggota DPRD, baik pimpinan maupun anggota DPRD yang lain mewakili masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.
“Sekarang saya merasakan sendiri, ini gab komunikasi antara anggota DPRD dengan Pj wali kota,” tambahnya.
BACA JUGA: 13 Indikator Kinerja Utama Tidak Tercapai!
Catatan Radar Bekasi, setidaknya ada beberapa keluhan terkait dengan gaya kepemimpinan Pj Wali Kota Bekasi beberapa waktu belakangan. Diantaranya terkait dengan ketegasan hingga kesulitan dalam membangun komunikasi.
Dalam penjelasannya Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad menyampaikan permohonan maaf lantaran tidak merespon semua pihak yang ingin berkomunikasi. Dirinya berjanji akan merespon setiap pesan yang masuk saat hubungan antara dirinya dengan anggota DPRD sudah terjalin dengan baik.
“Tapi InsyaAllah kalau semua sudah terjalin, semua saya respon bapak ibu sekalian. Apalagi dengan Partner kerja kami, rekan kerja kami di DPRD, ini senantiasa kami respon dengan baik,” ungkapnya.
Hanya saja, dirinya mengaku ragu dengan setiap pesan yang masuk ke telepon genggam miliknya. Gani mengaku bahwa dirinya memfilter setiap pesan yang masuk.
“Kadang kala itu tadi, saya bingung, ini siapa, tidak ada foto wajahnya, tidak ada ini (simbol lain)nya,” tambahnya. (sur)