RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banjir kerap menjadi ancaman di wilayah Utara Kabupaten Bekasi. Dalam upaya menghadapi masalah ini, tiga kali yang berhulu di Sungai Ciherang, yaitu Kali Pisang Batu, Kali Rasmi, dan Kali Ulu di Cikarang Utara, dinormalisasi.
Proyek normalisasi ketiga kali sepanjang kurang lebih 13 kilometer tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp9 miliar. Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menjelaskan langkah normalisasi diambil berdasarkan pemetaan wilayah rawan banjir.
Sejumlah perkampungan, perumahan, dan persawahan sering kali tergenang akibat ketidakmampuan sungai menampung debit air saat musim penghujan.
“Tentu (normalisasi,red) untuk mengurangi banjir yang kerap terjadi di komplek-komplek perumahan di sini. Untuk pengairan irigasi persawahan yang ke arah wilayah Utara saat musim kering, karena ada sawah yang kena banjir juga,” ungkap Dani saat meninjau Kali Rasmi di Desa Sukaraya Kecamatan Karangbahagia, Kamis (25/4).
BACA JUGA: Mayat Dalam Koper Ditemukan di Cikarang, Terungkap Warga Bandung
Dari hasil pemantauan Dani, sejumlah masyarakat memanfaatkan garis sempadan sungai untuk berbagai keperluan, mulai dari pembangunan rumah hingga lahan pertanian.
Namun, hal ini menyebabkan penyempitan sungai yang berujung pada kondisi yang semakin memprihatinkan. Penertiban bangunan dan lahan yang tidak memiliki izin menjadi kendala, baik dari segi teknis maupun anggaran.
“Prinsip irigasi itu semakin ke hulu seharusnya diameternya semakin melebar. Ada sempadan-sempadan sungai yang dimanfaatkan secara tidak sah oleh masyarakat. Dan ini sedang proses penertiban, jika membandel kita ambil langkah-langkah hukum,” tambahnya.
Menurutnya, kondisi pengendapan tanah pada sungai yang mengaliri saluran irigasi di Kabupaten Bekasi sangat mengkhawatirkan. Normalisasi ini harus dilakukan setiap tahun agar tata kelola air di Kabupaten Bekasi tidak berdampak buruk bagi masyarakat.
“Masih banyak sekali sungai dan anak-anak sungai yang harus kita normalisasi dan yang sudah di normalisasi pun dalam satu hingga dua tahun kondisinya harus dibersihkan lagi dan ini makanya never ending. Kita akan terus lakukan hingga ke hulu-hulu sampai ruas lain agar seluruh aliran dan tata kelola air bisa lebih baik lagi,” tandasnya. (ris)