RADARBEKASI.ID, SAUDI – Untuk pertama kalinya, pakaian renang perempuan dipertunjukkan dalam acara fashion show di Arab Saudi.
Koleksi pakaian renang ini dipersembahkan oleh merek asal Maroko, EAU swim, pada acara Red Sea Fashion Week yang diadakan di St. Regis Red Sea Resort pada Jumat (17/5/2024).
Desainer asal Maroko, Yasmina Qanzal, adalah sosok di balik koleksi EAU swim edisi musim gugur tersebut.
BACA JUGA: Klub di Arab Saudi Ini Beri Tawaran Fantastis Bujuk Mohamed Salah
Dikutip dari Arab News, Jumat (24/5/2024) Yasmina menampilkan berbagai model pakaian renang perempuan dengan desain sederhana namun elegan, seperti one-piece dengan potongan V dan off-shoulder, serta atasan bandeau yang dilengkapi dengan kain untuk bawahannya.
Koleksi musim gugur dari EAU swim ini didominasi oleh warna-warna hangat seperti kuning mustard, merah marun, terakota, cokelat, biru royal, dan hijau.
“Memang benar negara ini (Arab Saudi) sangat konservatif, namun kami mencoba menampilkan pakaian renang elegan yang mewakili dunia Arab.”
BACA JUGA: Arab Saudi Gencar Promosikan Wisata, Kasino Boleh Buka, Perempuan Boleh Berbikini
“Saat kami datang ke sini, kami menyadari bahwa peragaan busana yang menampilkan baju renang adalah momen bersejarah karena ini pertama kalinya diadakan,” ujar Yasmina.
Selain terobosan ini, industri fashion di Arab Saudi memang sedang berkembang pesat.
Dikutip dari Newsweek, pada tahun 2022, industri fashion menyumbang Rp 200 triliun atau setara dengan 1,4 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk 230 ribu orang menurut laporan Saudi Fashion Commission.
Pertumbuhan pesat industri fashion ini juga sejalan dengan tujuan Arab Saudi untuk menjadi pusat mode dan budaya global pada tahun 2030.
Peragaan busana ini juga merupakan bagian dari proyek besar Red Sea Global yang diawasi langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Sejak didapuk sebagai pewaris takhta pada tahun 2017, Pangeran Salman telah mempelopori inisiatif untuk memodernisasi masyarakat Arab Saudi melalui reformasi sosial dengan mengizinkan beberapa industri kembali hidup, termasuk perfilman, festival musik, dan fashion.
Qanzal menyadari bahwa fashion show pakaian renang di Arab Saudi dapat menjadi momen bersejarah bagi negara tersebut.
“Ini adalah pertama kalinya kami mengadakan acara seperti ini,” kata Qanzal. Peragaan busana ini diadakan di St. Regis Sea Resort, Ummahat Island, Arab Saudi.
Resor ini merupakan bagian dari Red Sea Global, salah satu mega proyek yang menjadi inti dari program reformasi sosial dan ekonomi Visi 2030 Arab Saudi.
Seorang influencer asal Suriah, Shouq Mohammed, juga terlihat hadir dalam acara tersebut.
Mohammed tidak terkejut dengan fashion show pakaian renang di Arab Saudi, mengingat upaya negara tersebut untuk membuka diri terhadap dunia luar dan memperluas sektor fesyen serta pariwisata.
Menurut catatan Komisi Mode Arab Saudi, industri fesyen menyumbang 1,4 persen dari PDB nasional pada tahun 2022 dan menciptakan lapangan kerja bagi 230 ribu orang. (jpc)