Berita Bekasi Nomor Satu

Sebagian Lulusan SMK Masih Bingung Cara Buat SKCK dan Kartu Kuning untuk Melamar Kerja

ILUSTRASI: Sejumlah lulusan SMK Bisnis dan Teknologi saat mengikuti seleksi dalam perekrutan kerja di salah satu perusahaan swasta. Sebagian lulusan SMK di Bekasi masih bingung cara membuat SKCK dan Kartu Kuning untuk melamar kerja. ISTIMEWA  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebagian lulusan SMK di Bekasi masih bingung cara membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan Kartu Kuning untuk melamar kerja.

“Banyak siswa kami yang sudah lulus memilih untuk bekerja dan menanyakan cara membuat SKCK dan Kartu Kuning,” ucap Kepala Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Bisnis dan Teknologi Kota Bekasi, Riono, kepada Radar Bekasi.

Menurutnya, SKCK dan Kartu Kuning diurus oleh siswa secara mandiri, namun pihak sekolah akan memfasilitasi terkait persyaratan.

“Para lulusan itu masih bingung, sehingga mereka datang ke sekolah untuk menanyakan apa saja syarat yang harus dibawa dan bagaimana proses pengurusannya,” tutur Riono.

Selain itu, mereka juga menanyakan soal peluang kerja atau informasi terkait lowongan pekerjaan (loker) melalui BKK sekolah. Tujuannya agar bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

“Para lulusan tersebut sudah mulai mempersiapkan berkas yang dibutuhkan untuk melamar kerja, sekaligus menanyakan perihal peluang atau loker yang ada di BKK,” ungkapnya.

BACA JUGA: Kelulusan SMP di Bekasi 10 Juni 2024, Sekolah Diminta Cegah Konvoi dan Coret-Coret Seragam    

Menurut Riono, dari 223 siswa yang lulus tahun ini, hampir 80 persen memilih untuk bekerja. Sisanya melanjutkan kuliah maupun membuka usaha.

“Kami baru sebatas prediksi, karena belum terlihat berapa banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun hampir 80 persen memilih untuk bekerja,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Citra Mutiara Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo. Ia menyatakan bahwa saat ini para siswa yang lulus tengah sibuk mengurus berbagai persyaratan untuk melamar pekerjaan.

“Bagi siswa yang memilih bekerja, mereka sedang sibuk mengurus dan melengkapi berkas sebagai syarat untuk melamar pekerjaan,” ujarnya.

Prawiro menyampaikan bahwa tahun ini sekolahnya telah meluluskan 227 siswa dan 90 persen di antaranya memilih untuk bekerja. Sementara yang lainnya melanjutkan kuliah atau membuka usaha sendiri.

“Hampir 90 persen siswa yang lulus memilih bekerja, dan mereka saat ini sedang sibuk menyiapkan berbagai berkas sebagai syarat untuk melamar pekerjaan,” beber Prawiro.

Ia mengakui bahwa sama dengan sekolah lain, para lulusan di sekolahnya juga tengah sibuk membuat SKCK, Kartu Kuning, dan berbagai persyaratan untuk melamar kerja.

“Mereka mengurus secara mandiri, sambil mencari informasi terkait loker melalui BKK sekolah,” tandasnya. (dew)