RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sempat dinyatakan hilang selama tiga hari, bocah perempuan berinisial GH (9) ditemukan tewas dengan kondisi terbungkus karung di dalam lubang galian jet pump sedalam 2,5 meter di RT 03 RW 07 Kelurahan Ciketing Udik Kecamatan Bantargebang, Minggu (2/6/2024) .
Setelah diselidiki, polisi menangkap tetangganya DS (61). Berdasarkan keterangan, DS mengakui membunuh korban dengan cara dibekap dengan bantal dan dicekik.
Mengenai motif pembunuhan tersebut, polisi masih mendalaminya. Namun, ada dugaan bahwa pelaku membunuh korban untuk melancarkan praktik perdukunannya.
Warga sekitar, Sobirin, mengatakan bahwa pada hari pertama hilangnya GH, warga sempat mencurigai DS yang merupakan tetangga rumah korban. Kecurigaan tersebut muncul karena DS kerap memberikan uang jajan kepada korban.
“Karena curiga saja, karena dia sering kasih duit (ke korban) Rp10 ribu. Tapi waktu itu belum berani (melapor) karena belum ada yang berwajib, takut ada permasalahan,” katanya saat ditemui di rumahnya.
Kecurigaan warga terhadap DS akhirnya sampai ke telinga polisi. Setelah melakukan penyelidikan, polisi pun menangkap DS pada Minggu (2/6/2024) dini hari.
“(Ditemukan) dalam rumah. Pas anak itu hilang, bapak itu (pemilik rumah) juga nggak ada. Kemungkinan juga disekap,” katanya.
BACA JUGA: Anak Delapan Tahun Alami Patah Tulang Akibat Terjatuh dari JPO Tol JORR di Jatiasih
Saat ditemukan, GH sudah tidak bernyawa dengan kondisi terbungkus karung di galian yang berada di bagian belakang rumah DS. Lubang tempat korban tewas berukuran sekitar 60 cm x 60 cm dengan kedalaman 2,5 meter. Adapun jarak rumah korban dan rumah DS tidak berjauhan, hanya sekitar 100 meter
“Iya, dugaan pembunuhan,” kata Kapolsek Bantargebang AKP Ririn Sri Damayanti, Minggu (2/6/2024).
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus menyatakan pihaknya telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu siang. Dari hasil olah TKP itu, polisi menemukan dua lubang yang digali oleh DS. Satu lubang digunakan untuk meletakkan jasad korban, sementara satu lubang lainnya masih kosong.
“Ada dua titik (lubang galian). Satu titik memang direncanakan pelaku untuk mengubur korban. Satu titik lagi, kami duga mungkin ada korban lainnya, tapi kami sudah gali satu meter, namun tidak ditemukan,” kata Firdaus.
Pelaku yang saat ini sudah ditangkap masih dimintai keterangan lebih lanjut. Sejauh ini, kata Firdaus, pelaku mengaku membunuh GH dengan cara dibekap.
“Korban dibekap dengan menggunakan bantal dan tangan kanan pelaku mencekik korban, sehingga korban meninggal dunia,” ujar Firdaus.
Firdaus menjelaskan bahwa terdapat indikasi praktik perdukunan dalam kasus pembunuhan yang dilakukan oleh DS kepada GH.
“Di dalam rumah pelaku, ditemukan media semacam praktik dukun, ini masih kami dalami,” katanya.
Selain alat-alat perdukunan, anggotanya juga turut menemukan beberapa foto wajah anak-anak di rumah pelaku. Namun demikian, ia tidak merinci soal foto tersebut dan masih mendalami motif di balik penyimpanan foto-foto tersebut.
“Ada foto-foto. Iya, (wajahnya beda-beda). Saat ini masih dalam pendalaman,” jelas Firdaus. (rez)
RALAT
Redaksi telah mengubah hari dan tanggal ditemukannya korban GH. Dari sebelumnya tertulis Jumat (31/