Berita Bekasi Nomor Satu

Netanyahu Abaikan Seruan Biden, Serangan ke Gaza Jalan Terus

Asap mengepul menyusul serangan Israel di Gaza, Senin (9/10/23). Foto Antara.

RADARBEKASI.ID, GAZA – Sejumlah negara mediator seperti Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah mendorong Israel dan Hamas untuk segera menyetujui proposal genjatan senjata untuk mengakhiri konflik kemanusiaan di Jalur Gaza. Namun, seperti yang sudah-sudah, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tetap bersikeras menolak mentah-mentah proposal tersebut.

Dia juga menegaskan akan terus melakukan serangan, dibarengi dengan dalih bahwa rudal yang terus berterbangan di Jalur Gaza diperuntukkan semata-mata demi kehancuran Hamas. Netanyahu juga telah merilis pernyataan terkait penolakannya atas desakan gencatan senjata.

”Persyaratan Israel untuk mengakhiri perang tidak berubah: penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, pembebasan semua sandera, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” tegasnya dilansir dari Agence France Presse (AFP).

BACA JUGA: Dewan Keamanan Israel Ungkap Pertempuran di Gaza Berlanjut Hingga Tujuh Bulan ke Depan

Pernyataan Netanyahu itu keluar setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan usulan gencatan senjata Gaza baru. Biden menyebut proposal itu sebagai peta jalan menuju gencatan senjata yang berkelanjutan. Sebelumnya, Netanyahu juga menentang seruan para pemimpin dunia untuk menghentikan eskalasi kekerasan dengan memperluas invasi Israel ke Rafah.

Dalam pidatonya, Biden mengatakan bahwa proposal tiga fase dimulai dengan gencatan senjata total selama enam minggu dan penarikan pasukan Israel dari semua wilayah berpenduduk di Gaza. ”Sudah waktunya perang ini berakhir, dan hari setelahnya akan dimulai,” kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.

Di AS, tekanan publik terus meluas kepada Biden. Penderitaan warga Palestina membuat publik AS menekan Biden untuk menghentikan konflik. Biden sendiri tengah berharap dapat memenangkan masa jabatan kedua dalam pemilu AS yang digelar pada November nanti.

BACA JUGA: PM Israel Benjamin Netanyahu Ogah Tarik Pasukan di Jalur Gaza

Sementara itu, kelompok Hamas justru memberikan sambutan baik atas saran perdamaian Biden. Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan bahwa Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyambut baik gagasan pidato Presiden AS Joe Biden dalam seruannya untuk gencatan senjata permanen, penarikan pasukan pendudukan dari Jalur Gaza, rekonstruksi (Jalur Gaza), dan pertukaran tahanan.

Basem Naim, anggota biro politik Hamas yang berbasis di Qatar, juga mengatakan kepada program Newshour BBC World Service bahwa organisasi tersebut menyambut baik rencana tersebut, namun langkah selanjutnya bergantung pada Israel. Menanggapi pernyataan Netanyahu yang ngotot melanjutkan serangan, dia menyatakan siap terus melawan.

”Jika dia mencoba melanjutkan, dia tidak akan menemukan apa pun kecuali kesiapan rakyat Palestina untuk melawan pendudukan,” tegas Basem.

Di sisi lain, Presiden Israel Isaac Herzog mengapresiasi proposal Biden. Herzog yang notabene berasal dari pihak oposisi berjanji akan sepenuhnya mendukung pembebasan para tawanan. (ce1)