RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga sekitar membeberkan aktivitas DS (61), pelaku pembunuhan terhadap GH (9) di RT 03 RW 07 Kelurahan Ciketing Udik Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi, sebelum kasusnya terungkap pada Minggu (2/6/2024) .
Seorang warga, Andri (26), mengaku melihat DS pada Sabtu (1/6/2024) siang. Saat itu Andri tengah melintas di area rumah DS. Nampak pelaku sedang menyapu di pekarang rumahnya. Menurutnya, menyapu merupakan kegiatan yang tidak biasa dilakukan oleh DS.
“Nggak ada yang dicurigai, tapi kayaknya dia tumben nyapu,” ungkapnya.
Warga di sekitar lokasi tempat GH biasa bermain, Marwan, menyaksikan pelaku berada di lokasi pada Jumat (31/5/2024) pukul 11.00 WIB. Pada waktu itu, korban sedang bermain dengan adik-adiknya. Selain itu, terlihat beberapa warga lain sedang memanen ubi di tanah lapang tersebut.
“Kan udah mepet itu jam 11, mau jumatan pada bubar, terus saya masuk (kontrakan) nyuci baju. Pas saya keluar mau jemur itu udah nggak ada. Jam setengah 3 sore tuh ibunya korban ini ke sebelah nanyain rumah pak RT dimana, anak saya belum pulang,” ungkapnya.
Menurut Marwan, pelaku sudah beberapa minggu terakhir sering ke tempat bermain GH, padahal dia sebelumnya tidak pernah melihat tersangka di lokasi tersebut. Menurut cerita orang tua GH, anaknya selalu pulang ke rumah pada pukul 12.00 WIB, tetapi pada hari itu GH tidak pulang.
BACA JUGA: Pembunuhan Anak di Bantargebang: Korban Dicabuli, Dibekap, lalu Dicekik
“Saya juga ngeliat dia (DS) ke sini itu baru seminggu sebelum kejadian, dia bolak-balik baru itu. Saya kira malah orang baru di sini, malah udah 20 tahun katanya (tinggal di wilayah tersebut),” ucapnya.
Berdasarkan penampilan DS yang terlihat, Marwan tidak pernah menyangka bahwa orang yang sering ia lihat dalam seminggu terakhir di sekitar kontrakannya dapat melakukan pembunuhan terhadap seorang anak berusia 9 tahun, bahkan menyembunyikan jasadnya di lubang mesin pompa air.
Ketika tersangka pembunuh GH terungkap, hal ini membenarkan dugaan orang tua korban yang mencurigai DS sejak Jumat sore. Dugaan kedua orang tua GH ternyata benar meskipun ketika mereka mendatangi rumah DS dua kali, mereka tidak menemukan keberadaan anaknya.
Seingat Marwan, tiga hari sebelum kejadian pelaku sempat membeli sekarung pasir dari pemilik kontrakannya. Ada beberapa tumpuk pasir yang telah diletakkan dalam karung, berada tepat di sekitar tempat tinggal Marwan.
Selain itu, ia juga mendengar DS sempat meminjam linggis kepada warga sekitar. Pasir dan linggis tersebut semula disampaikan oleh DS untuk menutup lubang tikus di rumahnya.
“Sebelum itu dia beli pasir, beli pasir ini (serata menunjuk tumpukan pasir di area kontrakannya). Ditanyain buat apa, buat nutup lubang tikus katanya,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, GH ditemukan tewas dengan kondisi terbungkus karung di dalam lubang galian jet pump sedalam 2,5 meter di RT 03 RW 07 Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Minggu (2/6/2024). (sur)