Berita Bekasi Nomor Satu

Saimbrata Anggota Satlinmas Sepuh di Kabupaten Bekasi: Paling Berkesan Jaga Acara Bajidor

TUNJUKKAN PENGHARGAAN: Saimbrata (79) menunjukkan penghargaan dari Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, di Plaza Pemkab Bekasi, Senin (3/6). FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Saimbrata (79) merupakan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) senior di Kabupaten Bekasi, yang telah mengabdikan diri selama puluhan tahun.

Saimbrata berdiri tegak di bawah terik matahari pagi bersama dua rekan seprofesinya di Plaza Pemkab Bekasi, Senin (3/6). Di hadapan pejabat utama Pemerintah Kabupaten Bekasi, Saimbrata menerima penghargaan dari Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, atas dedikasinya selama 38 tahun menjadi garda depan keamanan tingkat desa.

“Saya pertama jadi Hansip 1986, (awalnya) jadi Organisasi Perlawanan Rakyat (Wanra) dan Keamanan Rakyat (Kamra) terus Hansip (Pertahanan Sipil). Sekarang Linmas,” ungkapnya.

Mereka berjabat tangan dan berbincang. Baru di usia 79 tahun, setelah lama mengabdi sebagai Linmas, Saimbrata akhirnya mendapatkan jaminan perlindungan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan. Asuransi tersebut juga diberikan kepada 23 anggota Linmas lain yang telah mengabdi selama lebih dari 10 tahun.

Selama 38 tahun menjadi ujung tombak penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan keamanan, hal paling berkesan bagi Saimbrata menjaga keberlangsungan acara pesta rakyat seperti Bajidor. Dahulu, di tempat kelahirannya Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, banyak penampilan kesenian khas Sunda, terutama saat hajat perkawinan atau khitanan.

BACA JUGA: Satpol PP – Satlinmas Harus Siap Amankan Pilkada Kabupaten Bekasi

“Dahulu mah Bajidor mulu lagi banyak yang hajat juga zaman tibang tanji enggak make lampu listrik, enggak pake speaker, cuma tembang-tembang, kepake keamanan. Sekarang mah orang-orang gedean bae Linmas paling belakang,” tutur Saimbrata.

Selain mengamankan kegiatan masyarakat, Saimbrata dan warga lain pernah menangkap jambret di Desa Pasirsari, yang saat itu masih ditumbuhi pepohonan besar. Wilayah tugasnya yang berdekatan dengan kawasan industri memang rawan tindak kejahatan, mulai dari jambret hingga pencurian sepeda motor.

“Iya pernah nangkep jambret maling di tempat nyuci deket Jababeka. Tahunnya berapa saya lupa, udah lama dari masih muda,” tambahnya.

Pria lanjut usia yang lahir tepat pada tahun kemerdekaan Indonesia itu kini memilih menghabiskan masa tuanya mengabdi di Kantor Desa. Dia berjaga dari pagi hingga sore selama jam pelayanan agar memiliki waktu luang bermain dengan 12 cucunya. Dengan honor sebesar Rp700 ribu yang diterimanya setiap tiga bulan, Saimbrata menjalani tugasnya penuh semangat bersama satu orang istrinya.

BACA JUGA: Ribuan Satlinmas Siap Kawal Pilkada Kota Bekasi

“Kegiatan sekarang di desa aja, ada piket dari pagi sampe sore. Kalau malem dari sore sampe pagi. Cucu udah 12. Bini tadinya mah dua sekarang meninggal satu,” ucap Saim.

Saim yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) berharap agar Pemerintah Kabupaten Bekasi lebih memperhatikan linmas yang bertugas di desa. Baik dalam honor maupun kebijakan yang mengedepankan hak linmas.

“Rasanya segera memperhatikan linmas-linmas yang di bawah,” katanya.

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bekasi, Surya Wijaya, mengatakan sebagian besar anggota Satlinmas di Kabupaten Bekasi berusia di atas 50 tahun. Banyak dari mereka mengikuti jejak keluarga yang juga menjadi anggota linmas. Pada 2024 ini, terdapat 1.870 anggota linmas yang terdaftar bertugas di 170 desa dan delapan kelurahan.

“Mereka (Linmas) ini usianya juga banyak yang sepuh. Linmas inti tetap bertugas di desa masing-masing, biasanya berjumlah 10 orang. Mereka bertugas bersama Bimaspol, Babinsa, dan masyarakat. Ada Linmas yang jaga di pos ronda, keliling kampung. Mereka garda terdepan untuk perlindungan masyarakat,” tandas Surya. (ris)