Berita Bekasi Nomor Satu

Pemkab Bekasi Helat Kick Off Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

SAPA BALITA: Ketua TP PKK, Ria Sabaria Dani Ramdan saat menyapa balita di Posyandu Bougenville 9 Puri Sentosa Desa Cicau, Kecamatan Cikarang Pusat, Kamis (6/6). IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menghelat Kick Off Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, di Posyandu Bougenville 9 Perumahan Puri Sentosa Desa Cicau Kecamatan Cikarang Pusat, Kamis (6/6/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Bekasi, Ria Dani Ramdan, Kepala Dinas Kesehatan, Alamsyah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Firzawati, serta kader posyandu setempat.

Ria menyampaikan, kehadirannya pada kegiatan itu untuk memastikan seluruh kader posyandu telah terampil dalam menggunakan alat-alat kesehatan yang diberikan pemerintah pusat, sehingga hasil pengumpulan data lebih valid.

“Yang harus diperhatikan dari kader salah satunya pastikan mereka terampil dalam menggunakan alat dan pastikan paham bagaimana mengoperasikannya,” katanya.

BACA JUGA: Angka Stunting di Kabupaten Bekasi Naik Empat Persen

Selain itu, perlu dipastikan juga proses pendataan, penimbangan, pengukuran, validasi, dan intervensi penanganannya benar-benar dilaksanakan dengan baik. Sehingga data yang nantinya diekspos sesuai dengan di lapangan.

“Pastikan mulai dari pendataan, penimbangan, pengukuran, validasi, dan intervensi memang betul dilaksanakan sehingga data bisa terekspos sesuai dengan yang di lapangan,” lanjutnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan dr. Alamsyah, bahwa kegiatan ini dilaksanakan serentak di 2.949 posyandu dengan menyasar sekitar 243 ribu balita se-Kabupaten Bekasi. Proses penimbangan balita ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan memberikan intervensi secara komprehensif dari seluruh lintas sektor.

BACA JUGA: Penurunan Kemiskinan Ekstrem Minim, Setahun Hanya 23 Jiwa

“Dari 2.949 posyandu dilaksanakan serentak kepada 243 ribu lebih sasaran balita kita bisa timbang dan deteksi dini, selanjutnya kita intervensi secara komprehensif,” terangnya.

Sementara itu, Kepala DPPKB Kabupaten Bekasi Firzawati mengajak seluruh kader posyandu, PKK, dan tenaga kesehatan yang ada di desa untuk bersama-sama mendata semua balita tanpa terkecuali. Apabila balita tersebut tidak datang ke posyandu, diharapkan para kader bisa jemput bola untuk langsung melakukan pemeriksaan kondisi balita.

“Jika tidak hadir ke posyandu maka kewajiban kita datangi ke rumah, kita timbang dengan baik, dan pastikan balita-balita kita mendapatkan intervensi yang layak sesuai dengan kondisi dan status gizi masing-masing,” tutupnya.(and/adv)