Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Hery Gunardi Dinobatkan CEO of The Year dan BSI sebagai Bank Syariah Terbaik

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi (tengah) saat menerima penghargaan sebagai CEO of The Year dimana BSI juga dinobatkan sebagai Bank Syariah Terbaik di ajang Bisnis Indonesia Awards 2024 yang digelar di Raffles Hotel Jakarta, Kamis (13/6). FOTO: HUMAS BSI

RADARBEKASI.ID, BEKASI — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di bawah kepemimpinan Direktur Utama Hery Gunardi terus mencatatkan capaian positif di tengah dinamika pemulihan pasca pandemi Covid-19 dan kondisi ekonomi yang penuh tantangan.

Terbaru, BSI dinobatkan sebagai Bank Syariah Terbaik di ajang Bisnis Indonesia Awards 2024 yang digelar di Raffles Hotel Jakarta, Kamis (13/6). Di ajang yang sama, Direktur Utama BSI Hery Gunardi meraih penghargaan sebagai CEO of The Year.

Terkait capaian positif tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, penghargaan ini menjadi bukti bahwa BSI tidak hanya mampu bertahan di tengah tantangan, tetapi juga terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian syariah nasional dan internasional.

“Syukur Alhamdulillah, dengan kepemimpinan dan kerja tim yang solid serta dukungan dari seluruh pihak, BSI dapat terus tumbuh dan berkembang,” ujar Hery

Dalam kurun waktu tiga tahun sejak berdirinya, BSI selalu mencatatkan pertumbuhan double digit dari kuartal ke kuartal, lebih tinggi dari rata-rata industri. Pencapaian ini menjadikan BSI sebagai bank syariah pertama dan satu-satunya yang masuk ke dalam peringkat lima besar bank nasional.

“Kehadiran BSI telah mendorong market share perbankan syariah menjadi di atas 7 persen,” imbuh Hery.

BACA JUGA: Layanan Wealth Management BRI Peroleh Penghargaan Internasional dalam Global Private Banking Innovation Awards 2024  

Selain itu, BSI berhasil menembus jajaran 10 besar bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dan bertekad untuk menjadi representasi perbankan syariah Indonesia di panggung global.

Seperti diketahui, pada 14 Maret 2024, BSI mencatat pencapaian luar biasa dengan masuk dalam daftar Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar.

Pencapaian tersebut mengacu pada penutupan harga saham BSI dengan ticker code BRIS pada perdagangan Rabu (13/3) dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp131,47 triliun atau setara 8,44 miliar dolar AS.

Alhasil, BSI berada di peringkat 10 bank syariah global dan hal ini menunjukkan kekuatan dan daya saingnya di panggung internasional.

“Saat ini kami punya cabang penuh di Dubai dan mohon doanya insya Allah buka cabang di Arab Saudi, jika bisa mendapatkan izin pada tahun ini. Hal ini untuk memperkuat visi BSI sebagai bank syariah global,” jelasnya.

Kinerja positif BSI juga tercermin dari perolehan laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I 2024, tumbuh 17,06 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp1,45 triliun.

Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi BSI dalam menjalankan fungsi intermediasi. Hingga akhir Maret 2024, BSI mencatat dana pihak ketiga (DPK) tumbuh pesat, yaitu 10,43 persen (yoy) mencapai Rp297 triliun yang didominasi oleh dana murah. Dimana tabungan tumbuh 8,75 persen dan giro tumbuh hingga 10,52 persen.

Pencapaian tersebut pun berhasil membawa posisi BSI berada di peringkat 5 secara nasional dari sisi penghimpunan Tabungan.

Dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal 1 2024 mencapai Rp247 triliun atau tumbuh 15,89 persen (yoy). Dari nilai tersebut, sebesar 54,62 persen disalurkan pada segmen consumer. Kemudian, sebesar 27,81 persen disalurkan ke segmen wholesale dan 17,56 persen ke segmen retail.

“Memang saat ini situasi ekonomi global tidak menentu karena geopolitik dan lain-lain, tetapi kami optimis perbankan syariah insya Allah akan terus tumbuh. Hal itu karena dukungan dan kepercayaan masyarakat kepada halal ekonomi, kepada perbankan syariah, khususnya BSI, dan juga tidak terlepas dari dukungan SDM di BSI yang unggul,” tutup Hery.

Ketua Dewan Juri Bisnis Indonesia Awards 2024 sekaligus Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2017 – 2022 Wimboh Santoso mengatakan proses seleksi yang dilakukan bukanlah hal yang mudah, mengingat begitu banyaknya emiten yang memiliki kinerja luar biasa.

Pada penjurian ajang tahun ini, dewan juri menggunakan data-data keuangan dan ditambahkan dua poin yang disesuaikan dengan harapan para stakeholder, yaitu setiap peserta dinilai secara kualitatif dan kuantitatif serta bukan hanya diukur dari performa saat ini, tetapi juga forward looking.

Wimboh menyebut kinerja keuangan yang baik mencerminkan manajemen yang efektif, strategi bisnis yang tepat, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan tantangan global.

“Hal ini sangat penting, terutama di tengah dinamika ekonomi yang semakin kompleks dan kompetitif. Korporasi yang berhasil meraih penghargaan ini telah membuktikan kemampuan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dan tetap berprestasi dengan gemilang,” tuturnya.

Selain Wimboh Santoso, sejumlah nama yang menjadi Dewan Juri Bisnis Indonesia Awards 2024 yakni; Wakil Menteri Keuangan Periode 2014-2019 Mardiasmo.

Adapula Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Ekonomi (KSSK) 2008-2009 Raden Pardede, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Periode 2014-2019 Rudiantara, dan Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) Lulu Terianto.

Sementara tema yang diangkat pada Bisnis Indonesia Awards 2024 adalah “Agility in Uncertainty” atau Ketangkasan dalam Ketidakpastian, sangat relevan mengingat dinamika perekonomian global yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Untuk itu diperlukan kemampuan berupa agility bagi korporasi untuk bisa terus relevan dan bertumbuh di era ketidakpastian.

Saat ini kondisi hyperinflation dan suku bunga yang tinggi menjadi tekanan bagi sejumlah negara. Tak hanya itu, ketidakpastian berupa konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah penting untuk dicermati oleh korporasi.

“Di tengah situasi yang tidak menentu, kemampuan untuk tetap tangkas, adaptif, dan inovatif menjadi kunci keberhasilan bagi setiap perusahaan,” tutup Wimboh. (oke/*)