Berita Bekasi Nomor Satu

Menguji Kecerdasan Nusuk Haji

Oleh: Hazairin Sitepu

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Biayanya sangat mahal. Lebih dari 20 ribu dolar AS. Ada yang mengatakan membayar 24 ribu dolar AS. Atau kira-kira Rp400 juta untuk kurs saat ini yang 16.300 sekian/satu dolar.

Membayar semahal itu tetapi tidak tenang di Mekkah. Pindah-pindah hotel setiap dua hari. Dan belum ada jaminan bisa melaksanakan ibadah haji, yang intinya wukuf di Arafah.

Pindah-pindah itu untuk menghindari pemeriksaan petugas. Keadaan ini dialami sebagian (kecil saja) jamaah Furodah. Haji Furoda itu layanan perjalanan haji khusus tanpa mengantre.

Tag line-nya begitu. Perjalanan haji ini mestinya mendapat pelayanan istimewa, ya karena mahalnya itu.

Haji itu memang ikhlas berjuang dan ikhlas berkorban. Nabi Ibrahim berjuang melawan setan di Mina, dan ikhlas mengorbankan (menyembelih) anaknya Ismail. Keikhlasan untuk ketakwaan dan keridhaan. Bukan keikhlasan untuk membenarkan ulah travel perjalanan haji yang ‘menyesatkan.’

Pemerintah Saudi memang sangat ketat mengawasi pintu-pintu masuk ke Arafah, sejak dari naik bis di hotel. Ini untuk mencegah jamaah yang tidak teregistrasi di data haji pemerintah Saudi masuk ke Arafah. Untuk mencegah jamaah gelap.

Jika saja ada yang lolos dari Mekkah ke Arafah untuk wukuf, belum tentu bisa lolos ke Muzdalifah dan Mina untuk mabid dan melontar jumrah.

Sebenarnya pada musim haji 2024 ini pemerintah Saudi sudah membuat sistem cegah-tangkal yang cukup canggih untuk jamaah gelap itu, menerbitkan smart card. Kartu cerdas. Atau kartu Nusuk Haji.

Kartu Nusuk Haji diberikan kepada setiap jamaah yang hendak wukuf di Arafah.

Semacam dokumen izin masuk Arafah. Saya mendapat kartu itu tiga hari sebelum ke Arafah. Pada kartu Nusuk itu antara lain tertera nama, foto, tanggal lahir jamaah.

Tanggal lahir saya yang tertera di Nusuk tertulis 16/09/1964. Mestinya 17/09/1964. Kesalahan seperti ini bisa saja dimanfaatkan untuk kepentingan gelap itu.

Saya menjadi khawatir apakah bisa mulus masuk Arafah. Karena tanggal lahir saya di dokumen Nusuk berbeda dengan di dokumen-dokumen lain. Kali ini saya berangkat dengan Kloter 49 Kota Bogor.

Kartu Nusuk sebenarnya tidak hanya berlaku untuk Arafah, tetapi semua rangkaian ibadah haji. Termasuk mabid di Mina dan melontar jumrah.

Semua jamaah haji Indonesia pada musim 2024 ini diberikan lima identitas. Dua berupa gelang: satu dipasang ketika di asrama haji dan satu lagi ketika di Mekkah. Lalu ada tiga kartu: satu kartu identitas diberikan sejak di daerah masing-masing. Kartu ini selain digantung seperti kalung di leher, juga ada di koper jamaah.

Satu lagi kartu diberikan ketika di Mekkah. Kartu ini berisikan informasi nomer Maktab, alamat hotel dan lain-lain. Dan kartu ketiga, ya..Smart Card itu: Kartu Nusuk Haji.

Haji itu wukuf di Arafah. Ini rukun, selain berihram, tawaf ifadha, sai dan tahallul. Bila rukun tidak terlaksana, maka ia belum dikatakan telah berhaji.

Masalah yang sedang dihadapi sebagian (kecil) teman-teman yang pergi ke Mekkah tahun ini melalui layanan perjalanan haji khusus Furodah adalah belum memiliki izin berhaji. Belum mendapat kartu Nusuk Haji.

Saya bertemu dengan dua jamaah Furodah, suami-isteri.

 

Jemaah ini mengatakan, membayar USD24 ribu tetapi belum tau bagaimana bisa sampai ke Arafah. Semoga saja semua mereka yang sudah berada Mekkah dapat menunaikan ibadah haji dengan tenang, khusyuk. (hs)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin