RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tiga partai politik (Parpol) di Kabupaten Bekasi, yaitu PKB, Gerindra, dan Demokrat, sepakat membentuk koalisi untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Deklarasi yang berlangsung di Hotel Holiday Inn Cikarang Selatan pada Rabu (19/6) tersebut dihadiri langsung oleh para petinggi ketiga partai.
Informasi yang diterima Radar Bekasi menyebutkan bahwa lima nama bakal calon bupati (Bacabup) telah diusulkan oleh DPC Gerindra Kabupaten Bekasi ke tingkat provinsi dan pusat. Satu dari lima nama tersebut berasal dari eksternal dan diduga kuat adalah Dani Ramdan.
“Rekomendasi belum ada, tapi kalau dibidik, iya. Kita (DPC PKB) memiliki kurang lebih sembilan nama yang digodok, salah satunya Pak Dani yang memang berada di nomor urut satu. Namun, belum mengerucut ke satu orang. Nama-nama tersebut diusulkan ke dalam koalisi ini,” ujar Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhamad Rochadi, saat disinggung mengenai masuknya Dani Ramdan dalam bursa pimpinan partainya untuk maju di Pilkada.
Lebih lanjut, Adi, sapaan akrab Muhamad Rochadi, membantah isu bahwa koalisi yang terbentuk akan digunakan sebagai kendaraan politik bagi Dani Ramdan untuk maju di Pilkada mendatang.
“Kalau tertuju ke satu orang menurut saya itu tidak bagus, karena Pak Dani hari ini masih menjabat sebagai Pj (Penjabat Bupati), masih menjadi PNS, dan belum tentu juga dia mau,” ungkapnya.
BACA JUGA: Koalisi Bekasi Maju Rajut Komunikasi Intens dengan Tiga Partai
“Kalau calon belum ada (di koalisi), nanti dalam waktu dekat, kira-kira akhir bulan Juli, kita akan mendeklarasikan pasangan calon bersama,” tambah pria yang terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jabar ini.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha, menegaskan bahwa koalisi yang terbentuk saat ini sedang merumuskan siapa yang akan diusung pada Pilkada nanti.
Aria menyatakan bahwa pihaknya sudah mencatat nama-nama kandidat untuk disampaikan ke partai koalisi. Begitu juga dengan Partai Demokrat dan PKB. Menurutnya, usulan nama dari masing-masing partai akan digodok bersama untuk dikerucutkan, mengingat ada kriteria-kriteria tertentu.
“Kita harus memantapkan calon bupati dan wakil bupati, karena yang kita usung harus menang dalam pertarungan nanti. Pada bulan Juli, kita harus sudah tahu siapa calon bupati dan wakil bupati hasil keputusan kita,” katanya.
BACA JUGA: Tanpa Hanura, Enam Partai Nonparlemen di Kabupaten Bekasi Bakal Koalisi
“Gambarannya sudah tahu mengerucutnya ke siapa. Tapi sabar, nanti menunggu waktunya, ini belum tepat. Makanya kita jalani tahapannya dulu. Yang benar itu partai koalisinya dulu. Dalam waktu dekat, semakin mengerucut akan kita umumkan juga ke publik,” sambung Aria.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, Romli HM, menambahkan bahwa perihal siapa yang akan diusung, setiap partai memiliki mekanisme sendiri dan proses yang harus dilalui.
Romli menjelaskan bahwa ada beberapa nama yang mencuat untuk diusulkan ke dalam koalisi. Namun, sebelum diusulkan, partainya akan melakukan survei terlebih dahulu untuk melihat siapa yang tertinggi di internalnya, baik dari segi elektabilitas, popularitas, hingga “isi tas” dari si calon.
“Kita sepakat, nanti ada beberapa nama yang kita godok. Mungkin prosesnya sama dengan pengajuan untuk mendapat rekomendasi. Dasarnya survei, karena tidak mungkin seseorang yang tidak populer dan elektabilitasnya rendah meskipun punya finansial tinggi akan diusung,” tuturnya.
“Ketika nanti sudah sepakat mengusung calon bupati, kita akan memberi wewenang khusus kepada bupati untuk menunjuk calon wakil bupatinya, meskipun melalui kita juga,” pungkasnya. (pra)