Berita Bekasi Nomor Satu
Disway  

Anies Ahok

Ilustrasi Anies Baswedan maju Pilgub Jakarta.

Oleh Dahlan Iskan

Siapakah pasangan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur Jakarta?

Tergantung pada Anies dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Terutama dengan partai yang manakah PKB akan berpasangan.

Kalau PKB pilih berpasangan dengan Gerindra mungkin Kaesang Pangarep yang dijodohkan.

Kalau PKB bergandeng dengan PDI-Perjuangan bisa jadi Ahok yang jadi wakil.

Kalau PKB kembali berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mungkin partai itu minta jatah wakil.

Bahwa PKB-lah yang mencalonkan Anies, itu saja sudah menarik.

Itu bisa dilihat sebagai kerukunan golongan Islam modernis –Anies adalah Himpunan Mahasiswa Islam– dengan Islam tradisionalis: PKB adalah gerbong para alumni PMII, organisasi mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU).

Dari sudut Anies mungkin akan pilih punya wakil dari PKS –sesama dari kalangan modernis. Tapi sangat mungkin Anies tidak menolak Ahok. Anies adalah orang yang sangat moderat.

Sedang untuk berpasangan Kaesang mungkin Anies akan menolak. Anies tidak akan mau dikonotasikan sebagai orang yang bisa menerima politik dinasti.

Dari sudut pandang PKB, mungkin PKB akan memilih bergandengan dengan PDI-Perjuangan. Berarti PKB akan menggandengkan Anies dengan Ahok.

PKB mungkin melihat peluang Anies menang akan sangat besar kalau berpasangan dengan Ahok.

Kalau Anies berpasangan dengan wakil dari PKS mungkin saja juga bisa menang, tapi harus kerja keras. Pemilih Anies dan pemilih PKS adalah orang yang sama.

PKB tentu tidak akan keberatan untuk berpasangan dengan Gerindra dan Kaesang-nya, namun Anies yang rasanya tidak akan mau.

Kalau Anies berpasangan dengan Ahok apakah Anies akan kehilangan pemilih fanatiknya –dari kalangan Islam?

Saya menghubungi satu sumber yang memenuhi tiga kategori sekaligus: pendukung fanatik Anies, Islam taat, wanita emak-emak.

Saya ajukan pertanyaan padanyi: apakah dia akan tetap memilih Anies kalau berpasangan dengan Ahok?

“Setelah keluar dari penjara rasanya Ahok sudah lebih kalem ya?,” ujarnyi.

Dari jawaban spontan itu terlihat tidak ada lagi antipati pada Ahok. “Rasanya ia belajar banyak dari penjara,” tambahnyi.

Kalau Anies-Ahok berpasangan maka fenomena Mega-Bintang terulang lagi.

Bintangnya bukan PPP lagi, melainkan PKB. Lalu Arab-Islam berpasangan dengan Tionghoa-Kristen. Sangat unik untuk masa depan Indonesia.

Kalau sekali ini Anies terpilih lagi sebagai Gubernur  Jakarta, kansnya untuk terpilih sebagai capres lima tahun lagi sangat besar.

Umurnya juga masih lebih muda: baru 60 tahun saat itu nanti. Jauh lebih muda dibanding saat Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden: 73 tahun.

Anies tentu punya banyak “dendam” yang belum terlampiaskan di  Jakarta. Banyak waktunya sebagai gubernur Jakarta yang lalu habis untuk Covid.

Tapi mungkinkah dua orang yang dikenal sangat bersih memimpin Jakarta? (Dahlan Iskan)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin