RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal Kota Bekasi menggelar kegiatan Pameran, Seminar, dan Pelatihan bertajuk “Wirausaha Mahasiswa Merdeka”. Kegiatan ini dihadiri sejumlah pelajar dan mahasiswa, serta masyarakat umum di Kota Bekasi, dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya.
Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal Kota Bekasi, Zaiman Makmur Affan, menyampaikan kegiatan ini diinisiasi oleh sejumlah dosen STT Bina Tunggal Kota Bekasi.
“Kegiatan ini diprakarsai oleh para dosen STT Bina Tunggal, mereka yang merancang agar mahasiswa untuk belajar, dibina dan dibuatkan rencana bisnis plan. Sehingga rencana tersebut diwujudkan dalam bentuk seminar dan pelatihan,” ujarnya saat ditemui Radar Bekasi, Minggu (23/6).
Kemudian, sebagai salah satu pelopor sekolah tinggi teknologi yang ada di Kota Bekasi, STT Bina Tunggal ingin memperkenalkan mahasiswanya kepada dunia usaha mandiri, melalui kegiatan yang digelar kali ini.
“Kami ingin para mahasiswa tidak hanya kenal teknik saja, artinya mereka juga harus memikirkan wawasan ke depan sebagai seorang entrepreneur. Sebenarnya ini sudah kami lakukan sejak lama, tapi karena pandemic, sempat terhenti dan baru bergerak lagi saat ini,” terang Zaiman.
Sementara Ketua LPPM STT Bina Tunggal sekaligus Dosen Pengampu Teknopreneur, Benny Tunggul, menjelaskan, kegiatan ini sudah sejak lama dipersiapkan.
“Saya sudah berpikir untuk mengadakan kegiatan ini sejak lama, tapi secara aktualisasinya baru terealisasi saat ini dengan waktu persiapan satu bulan,” ucapnya.
Dalam kegiatan ini, terdapat tiga poin penting yang ditujukan kepada mahasiswa, yaitu dari segi penilaian, mempersiapkan para lulusan untuk menjadi entrepreneur, dan menciptakan jejaring bisnis bagi mahasiswa.
“Poin pertama memang kami ada penilaian khusus untuk enterpreneur ini, yang kedua kami ingin mempersiapkan lulusan bahwa setelah lulus bukan hanya sebagai pekerja saja, tapi bukalah peluang bisnis, dan yang terakhir adalah kami ingin membangun jejaring bagi mahasiswa kepada perusahaan yang memang bisa diajak kerjasama, salah satunya dalam memberikan modal usaha,” tutur Benny.
Menurutnya, saat ini kelemahan setiap kampus hanya membangun konsep kewirausahaan, tanpa mempraktekan dan membangun jejaring kewirausahaan.
BACA JUGA: Lulusan SMA/SMK di Bekasi Bimbang Kuliah di Kampus Negeri
“Kami juga punya tiga kendala dalam membangun kewirausahaan, yaitu modal, manusia-nya tidak memiliki kemauan, dan terakhir adalah jejaring,” tutur Benny.
Ia menilai, ketika membangun sebuah usaha yang terpenting adalah network, yaitu membangun sebuah peluang, jejaring, dan juga pasar dari usaha yang akan dibangun.
“Kami dari teknik ingin mentransformasi mahasiswa untuk mengenal dan berpikir ekonomi, sehingga melalui kegiatan ini, kami juga ada tindak lanjutnya, yakni akan dibuatkan wadah inkubator wirausaha kampus, dimana didalamnya kami akan koneksikan dengan beberapa jejaring perusahaan,” bebernya.
Sedangkan Ketua Panitia Wirausaha Mahasiswa Merdeka, Rahman menyampaikan, bahwa dalam kegiatan ini terdapat kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa, juga masyarakat umum.
“Memang kami mengundang kurang lebih 10 universitas, 10 SMA dan juga masyarakat secara umum. Kami sebar undangan melalui media sosial (medsos),” jelasnya.
Lanjut Rahman, dalam kegiatan kali ini tidak hanya dilakukan pelatihan dan seminar saja, tapi juga dibuka kurang lebih 40 stand usaha seperti kuliner, jasa dan juga peralatan K3.
“Kami juga membuka 40 stand yang diisi oleh mahasiswa STT Bina Tunggal, dan cukup lengkap, ada makanan siap saji, minuman, jasa, sampai dengan peralatan K3,” tandasnya.
Rahman berharap, dengan adanya kegiatan dan wadah jejaring yang dibangun ini, para mahasiswa diharapkan bisa membuka peluang bisnis, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.”Kegiatan ini sangat bagus, karena mahasiswa dituntut tidak hanya bekerja setelah lulus, tapi juga berwirausaha dan membuka bisnis usaha mandir,” pungkasnya. (dew)