RADARBEKASI.ID, BEKASI – Koalisi yang dibangun oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerindra, dan Demokrat di Kabupaten Bekasi nampaknya tengah diuji, setelah beberapa hari lalu melakukan deklarasi bersama untuk melakoni kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pasalnya, iming-iming untuk berpindah haluan koalisi ditengarai mulai dilakukan oleh sejumlah partai politik yang berbeda dukungan Paslon.
Informasi yang dihimpun Radar Bekasi, tawaran menarik diberikan kepada partai yang sudah berkoalisi ini untuk tetap solid atau berpindah haluan. Meski tidak secara spesifik menyebutkan partai mana yang mendapat iming-iming keluar dari koalisi yang kemungkinan besar mengusung Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan.
“Tawaran si ada, artinya tawaran dengan cara baik yang memang mengajak kerjasama itu ada. Kemudian ada juga dengan cara halus, mereka menggembosi saya yakin itu ada,” ujar Ketua Bapilu DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, Nusih, kepada Radar Bekasi, Selasa (25/6).
Menurut Nusih, dalam dinamika politik sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), segala kemungkinan masih bisa terjadi. Nusih menegaskan dalam politik, komitmen, kebersamaan, dan kesamaan harus sejalan untuk mencapai tujuan bersama.
Koalisi yang sudah dirajut oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerindra, dan Demokrat di Kabupaten Bekasi memang belum memunculkan nama calon yang akan diusung pada Pilkada 2024. Meski demikian, ketiga partai tersebut telah bersepakat siapapun nanti nama yang akan diusung, selama memenuhi kriteria dan kesepakatan bersama, tidak akan menjadi masalah.
“Cuma yang namanya politik, sebelum janur kuning melengkung, masih kemungkinan ada perubahan. Karena bicara politik itu kepentingan, tanpa terkecuali. Baik itu internal maupun eksternal. Namun ketika komitmen kita benar dengan ketiga partai ini, kita bisa jalan saja,” ucapnya.
BACA JUGA: Koalisi PKB, Gerindra, dan Demokrat di Kabupaten Bekasi: Siapa Bakal Calon Bupati Pilihan?
“Sampai hari ini saya berkeyakinan begitu. Karena perjalanan koalisi ini bukan ujug-ujug, kita bangun komunikasi dulu, kepentingannya apa, kebutuhannya apa, ini harus kita matengin dulu. Dari situ baru kita menyatakan siap bareng (bersama). Berarti sudah satu misi, satu arah,” sambungnya saat disinggung keyakinan Demokrat terhadap koalisi yang sudah dirajutnya itu.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kabupaten Bekasi, Arif Rahman Hakim, menampik adanya tawaran lain kepada partainya. Menurut Arif, dari PKB sejauh ini tidak ada tawaran tersebut, karena rajutan koalisi ini bukan hanya di tingkat elit kabupaten, melainkan sudah atas persetujuan DPP masing-masing. Dalam artian, koalisi ini sudah disetujui dan dikomunikasikan ke DPP masing-masing. Oleh karena itu, PKB, Gerindra, dan Demokrat berani berkoalisi untuk menyongsong Pilkada Kabupaten Bekasi.
“Ya kalau untuk tawaran-tawaran sampai saat ini belum ada. Kita pastikan koalisi ini insya Allah solid sampai nanti mendaftarkan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada 2024 ini,” katanya.
“Kalau sekadar bertanya kenapa gabung dengan koalisi itu. Kenapa tidak dengan kita, itu ada saja yang mempertanyakan atau mengajak, tapi lagi-lagi apa pun langkah kita (PKB) harus seizin atau persetujuan DPP. Kita nggak mungkin mengambil langkah sepihak,” sambungnya. (pra)