Berita Bekasi Nomor Satu

22 Tahun Tanpa Kejelasan, TPPAS Legok Nangka Akhirnya Mulai Dibangun

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menandatangani kerja sama dengan pihak konsorsium Jepang soal pembangunan TPPAS Legok Nangka. Foto: Source for JPNN.

RADARBEKASI.ID, BANDUNG–Sejak diinisiasikan pada 2002 silam, akhirnya pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka akan segera terealisasi. Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan penandatangan kerjasama dengan PT JES yang dikelola konsorsium Jepang, Sumitomo Hitachi Zosen untuk membangun infrastruktur TPPAS Legok Nangka.

“Akhirnya terlaksana juga perjanjian kerjasama penyediaan insfratruktur Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional Legok Nangka,” ucap Bey yang dikutip dari JPNN, Minggu (30/6).

“Legok Nangka ini diinisiasi sejak 2002, setelah 22 tahun kemudian baru ada perjanjian kerjasama,” sambungnya.

BACA JUGA:Respons Wali Kota Bekasi Soal Diminta Jangan Terburu-buru Tetapkan Investor PLTSa TPA Sumurbatu

TPPAS seluas 82,5 hektar yang berlokasi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut ini akan dibangun dengan teknologi ramah lingkungan dan energi. Nantinya sampah yang datang dari Bandung Raya, Sumedang, dan Garut akan diolah di tempat ini dan dijadikan sebagai bahan pembangkit listrik.

“Dari TPPAS ini akan dihasilkan listrik sebesar 40 megawatt dari kapasitas 2.000 ton sampah per hari. Listrik yang dihasilkan ini akan dijual kepada PLN,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Prima Mayaningtiyas yang dikutip di JPNN, Minggu (30/6).

Prima mengungkapkan, lingkup proyek TPPAS Legok Nangka meliputi desain, konstruksi, pendanaan, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas pengelolaan sampah dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp 4 triliun. Sementara tipping fee dari TPPAS Legok Nangka ini ada di angka Rp386 ribu per ton dari Pemprov Jabar dan enam kabupaten dan kota dengan subsidi dari Pemprov sebesar 49 persen atau Rp189.140 per ton.

BACA JUGA:Volume Timbulan Sampah Tahunan 15 Daerah di Jawa Barat: Kabupaten Bekasi 821.379 Ton, Kota Bekasi 668.179 Ton  

Ia menyebut, Pemprov Jabar akan berupaya menetapkan harga jual tenaga listrik yang dihasilkan dari TPPAS Regional Legok Nangka dapat mencapai angka USD cent 13,3/kWh. “(Nilai investasi) Sekitar Rp 4 T. Dari penjualan listrik mudah-mudahan di setujui di USD cent 13,3/Kwh. Kemudian dia juga akan mendapatkan tipping fee dari kita Rp386 ribu per ton,” ucap Prima.

“Jadi nanti sampah itu dibakar nah panasnya jadi energi lalu diambil sama PLN,” lanjutnya.

Prima menuturkan, proyek TPPAS Legok Nangka akan rampung seusai timeline pada tahun 2028 mendatang. Namun Pemprov Jabar menargetkan penyelesaian proyek itu bisa selesai lebih cepat agar persoalan sampah di Bandung Raya bisa cepat teratasi.

BACA JUGA:Ulat Bulu Kepung TPA Saung Sirih

“Target pelaksanaan sebenarnya kalau di timeline kami itu 2028 atau di 2029 awal. Maka dari itu Sarimukti kita harus benar-benar memanfaatkan perluasan, mudah-mudahan sebelum habisnya Sarimukti, Legok Nangka sudah bisa digunakan. Jadi target kita disini,” tuturnya. (ce1)