RADARBEKASI.ID, BEKASI – PKS secara resmi bergabung dengan koalisi yang dibangun oleh PDIP, PPP, dan PBB untuk mengusung Ade Kuswara Kunang di Pilkada Kabupaten Bekasi. Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa, mengungkapkan bahwa upaya membangun kerja sama lintas partai telah dilaporkan secara intensif kepada DPW PKS Jawa Barat. Bahkan sebelum mengambil keputusan untuk bergabung, beberapa pimpinan dari Jawa Barat telah mengunjungi Kabupaten Bekasi pada Kamis (27/6/2024).
“Semua sudah kita sampaikan ke DPW dan Kamis malam itu DPW datang ke sini langsung bareng supervisi, gambarannya seperti ini, koalisinya harus seperti apa. Saya gambarkan bahwa sampai hari ini, target untuk memasukan kader kita di Pilkada yang terbuka dari koalisinya Kang Ade Kunang, yang diusung PDIP, PPP, dan PBB,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Sabtu (29/6/2024).
“Kalau mereka (PDIP, PPP, PBB) welcome, misalkan pendampingnya dari PKS. Akhirnya DPW ngasih instruksi, agar komunikasi sekali lagi, jika memang sudah oke langsung bikin kerjasama politik saja. Langsung kita ketemu hari Jumat, komunikasi. Arahan langsung dari DPW, sore kita tanda tangan,” sambung pria yang berhasil terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini.
Dengan tanda tangan tersebut, DPD PKS secara resmi merajut koalisi bersama PDIP, PPP, dan PBB untuk mendukung Ade Kuswara Kunang di Pilkada 2024. Meskipun sebelumnya, kedekatan dengan partai-partai koalisi tersebut sudah terjalin dan tinggal menunggu finalisasi.
“Kenapa kemarin saya mengatakan, penjajakan menunggu finalisasi. Karena memang surat tugas dari DPP belum ada. Sekarang DPW sudah komunikasi dengan DPP, kita tinggal menunggu itu,” ucapnya.
Kerja sama antara PKS dan PDIP ini cukup mengejutkan, mengingat ini merupakan koalisi pertama antara partai nasionalis dan berbasis Islam di Kabupaten Bekasi. Terlebih di tingkat pusat, keduanya sempat berseberangan sebagai partai pro pemerintah dan oposisi.
BACA JUGA: Pasca PKS AMAN, PDI Perjuangan Klaim Banyak Kader di Pilgub Jakarta
Dalam hal ini, Budi mengakui bahwa banyak pertanyaan dari anggotanya, terutama mengenai alasan memilih bergabung dengan PDIP. Namun setelah dijelaskan, semuanya memahami dan tetap solid.
“Pertanyaan ada, sudah kita jelaskan. Insyaallah mesin semuanya solid, mengikuti hasil arahan dari para pimpinan,” katanya.
Terkait potensi perubahan dalam koalisi menjelang pendaftaran calon bupati dan wakil bupati, pria yang dikenal dengan kacamata putih ini menegaskan bahwa politik adalah dinamis. Namun, partainya telah fokus bersama PDIP untuk Pilkada Kabupaten Bekasi.
“Kita yakin dengan pilihan ke PDIP, mudah-mudahan bisa membawa kemaslahatan buat masyarakat Kabupaten Bekasi. Kita melihat juga sosoknya kang Ade Kuswara ini buat kita sangat baik. Insya Allah, tidak ada halangan buat kita untuk tidak mendukung beliau (Ade),” katanya.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Jemi Fitter, membenarkan bahwa PKS sudah resmi bergabung dalam koalisi untuk mendukung Ade Kuswara Kunang. Terkait kader PKS yang akan menjadi pendamping calon bupati, Jemi menyatakan PKS belum mengusulkan nama dan akan melihat elektabilitasnya terlebih dahulu.
Diharapkan, koalisi yang telah terjalin ini menjadi gabungan dari nasionalis dan religius. Jemi sangat optimis dengan koalisi ini mengingat keinginannya untuk membangun kerja sama koalisi yang solid dan bukan pragmatis, tetapi lebih berfokus pada komitmen membangun Kabupaten Bekasi.
Dengan kata lain, komitmen yang dikedepankan adalah untuk membangun Kabupaten Bekasi, sehingga PKS mendukung Ade Kuswara Kunang tanpa syarat.
“Saya pikir ini dua kekuatan nasionalis yang militan di PDIP. Sementara PKS punya militansi sendiri. Belum lagi ditambah PBB dan PPP,” ungkapnya.
Mengenai perbedaan ideologi antara PDIP dan PKS, Jemi menyatakan bahwa ideologi partainya dan PKS hampir sama, karena PKS kini lebih moderat bahkan lebih nasionalis. Oleh karena itu, sedikit kader yang mempertanyakan keputusan pimpinan partainya untuk bergabung bersama PKS dalam Pilkada 2024 ini.
“Menurut saya, sekarang ini PKS lebih moderat. Jadi tidak ada sesuatu yang berbeda secara prinsip ideologi dan lain-lain. Hampir sama perjuangannya. Jadi keren kan nasionalis religius, ia merah putih. Karena kita lebih berwarna dalam membangun semangat ini. Semua terakomodir, kelompok nasionalis maupun religius di koalisi pengusung Ade Kuswara Kunang,” katanya.
Berdasarkan hasil survei internal partainya yang dilakukan bersama Saiful Muzani, Ade Kuswara Kunang, calon bupati yang diusung, memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang jauh lebih tinggi dari calon lainnya. Semua ini merupakan hasil dari kinerja tim. Oleh karena itu, mereka telah menggerakkan mesin partai, termasuk para relawan yang telah bergerak di berbagai front.
“Jadi kalau hari ini hanya wacana, mohon maaf Ade Kuswara Kunang, sudah bukan wacana. Tapi lebih konkret menawarkan hal-hal yang konkrit kepada masyarakat Kabupaten Bekasi. Mari bergabung, kita sudah cukup tiket mari berjuang bersama. Dari pada dagang-dagang enggak kongkrit,” jelasnya. (pra)