Berita Bekasi Nomor Satu
Opini  

Berprasangka Baiklah kepada Allah  

Oleh: Achmad Muwafi, Lc

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Berprasangka baik kepada Allah SWT merupakan sifat orang-orang yang beriman. Karena mereka meyakini bahwa setiap peristiwa yang terjadi selalu ada harapan akan adanya kebaikan di dalamnya.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 191. “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.”

Di dalam tafsir wajiz diterangkan bahwa orang-orang yang berakal senantiasa memikirkan makhluk ciptaan Allah SWT, merenungkan keindahan ciptaan-Nya, sekaligus berusaha untuk mengambil manfaat dari keagungan ciptaan Allah ini, seraya berdzikir kepada Allah SWT dengan hati, lisan dan anggota badan.

Mereka berzikir kepada-Nya dalam segala aktifitas, baik ketika berdiri dan berjalan dengan melakukan aktifitas kehidupan, duduk di majlis-majlis dzikir, dalam keadaan berbaring atau saat istirahat dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sebagai bukti kekuasaan Allah SWT seraya berkata,

“Ya, Tuhan kami! Kami bersaksi bahwa tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia melainkan mempunyai hikmah dan tujuan dibalik ciptaan itu semua. Kami mohon kiranya Engkau memberikan taufik agar kami dapat beramal shalih dan lindungilah kami dari murka-Mu sehingga kami selamat dari azab api neraka.

BACA JUGA: Menjadi Penerus Perjuangan Nabi

Berprasangka baik kepada Allah SWT hukumnya wajib. Karena dalam menjalani kehidupan tentu beragam kondisi baik yang berupa kebahagiaan, kesedihan, ujian dan cobaan.

Semua ini terjadi bukan karena faktor kebetulan semata, akan tetapi karena telah diatur oleh Allah SWT dan terdapat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari setiap kejadian baik musibah ataupun nikmat yang Allah SWT berikan.

Di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah berkata, ‘Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.”

Imam Nawawi dalam Syarh Muslim menuturkn, “Para ulama mengatakan, berbaik sangka kepada Allah swt artinya menyangka (dengan disertai keyakinan) bahwa Allah swt akan memberikan rahmat (kasih sayang) dan maghfiroh (ampunan) kepadanya.”

Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Janganlah salah seorang kalian meninggal dunia, melainkan ia terbaik sangka kepada Allah.” (HR. Muslim).

Hadist ini menegaskan kepada seorang muslim untuk senantiasa menjaga prasangka baik kepada Allah SWT, dimana dan kapan pun ia berada, dengan harapan ketika ajal menjempunya ia berada dalam kondisi tersebut, sehingga mendapatkan kesempurnaan iman seorang muslim.(*)

Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Bekasi, Pengurus Pusat Bidang Dakwah Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Wakil Ketua Umum Asosiasi Kiai dan Intelektual (AKIL) Indonesia, Kepala SMPIT Baitul Halim Bekasi

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin