RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polres Metro Bekasi Kota bersama dengan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran gudang perabotan di RT 02 RW 08 Kelurahan Jatikramat Kecamata Jatiasih Kota Bekasi, Kamis (4/7).
Berdasarkan pantauan Radar Bekasi, petugas kepolisian tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Petugas yang masuk ke lokasi turut didampingi oleh seorang karyawan gudang. Hasilnya, beberapa barang dari lokasi diambil guna diselidiki oleh pihak kepolisian.
“(Yang dibawa) CPU, printer,” kata karyawan gudang, Muhammad Amirudin alias Asep kepada wartawan di lokasi.
BACA JUGA: Korban Meninggal di Gudang Perabotan Jatiasih Hamil 7 Bulan
Selain mengambil beberapa barang, lanjut Asep, ia juga diminta untuk menunjukkan awal titik api muncul.
“Suruh tunjukin lorong-lorong, terus tunjukkin titik pertama apinya, sama ke belakang, ke kamar, ke kamar mandi,” jelas Asep.
Asep mengungkapkan, titik awal api muncul berasal dari depan gudang, yang merupakan lokasi penempatan seluruh perabot.
“Yang jelas, saya melihat api membesar, sudah menutup akses jalan bos saya keluar dari rumah,” ucap Asep.
Proses olah TKP berlangsung selama kurang lebih dua jam. Tim Puslabfor Polri langsung membawa sampel barang bukti dan meninggalkan lokasi sekira pukul 13.00 WIB.
Sebelumnya, kebakaran menghanguskan seluruh isi gudang perabotan yang menyebabkan lima orang meninggal dunia, Pada Rabu (3/7) pagi. mereka adalah keluarga pemilik usaha.
BACA JUGA: Ini Profil Korban yang Meninggal Satu Keluarga di Jatiasih Bekasi
Korban masing-masing bernama Suryan, Nelly, dua anak Azzahra dan Arssyla serta keponakan bernama Endah yang sedang liburan menginap.
Penyebab kebakaran diduga berasal dari arus pendek atau korsleting listrik, api muncul dari bagian depan gudang.
Kelima korban terjebak saat api sudah cepat membesar, menutup akses keluar gudang hingga memaksa satu keluarga bersembunyi di dalam kamar mandi.
Jasad kelima korban ditemukan bertumpuk dan berpelukan di kamar mandi. Kemudian jenazah dievakuasi lalu disemayamkan di kampung halamanya di Cirebon Jawa barat (rez)
