RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 10 orang pejabat eselon 2 Kota Bekasi kena mutasi pada Jumat (5/7/2024). Sebulan sebelumnya, pada Mei lalu, puluhan eselon 3 dan 4 sudah lebih dulu dimutasi Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad.
Hari ini, Senin (8/7/2024) beredar potongan surat dengan redaksi Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad dimutasi ke Bandung Barat. Menggantikan Pj Wali Kota Bandung Barat.
Potongan surat pergantian Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad ke Bandung Barat itu beredar dan viral di WhatsApp Group (WAG), sejak Minggu (7/7/2024) malam.
Potongan surat pergantian Pj Wali Kota Bekasi itu, dibantah langsung Pemerintah Kota Bekasi dan menyebut hal itu hoax.
Plh. Sekretaris Daerah Kota Bekasi Dwie Andyarini Dian Arga mengatakan, surat dan pemberitaan yang beredar mengenai penggalan surat pemberhentian Pj Wali Kota Bekasi mengakibatkan kegaduhan di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.
Menurutnya, hingga sekarang Pemerintah Kota Bekasi belum menerima pemberitahuan secara resmi dari pemerintah pusat terkait pemberhentian Pj Wali Kota Bekasi.
“Saya sudah konfirmasi dan sampai dengan hari ini belum ada pemberitahuan secara resmi. Dan jalannya pemerintahan tetap berjalan seperti biasa. Jadi berita yang beredar termasuk berita hoax,” ucap Dwi sapaan akrabnya yang juga menjabat Asda 3 di Pemkot Bekasi, Senin (8/7/2024).
BACA JUGA: Puluhan Eselon 3-4 Dimutasi Gani, Pejabat Eselon 2 Menyusul
“Apabila ada pergantian pun, Pemerintah Kota Bekasi akan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku. Intinya surat tersebut hoax,” tandasnya.
Terpisah, Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Sardi Efendi mengungkapkan banyak informasi yang tidak mendasar atau hoax sehingga membuat gaduh Kota Bekasi yang sedang ditata ulang oleh Pj Wali Kota yang notabenenya Kabiro Hukum Kemendagri.
“Birokrasi yang masih belum move on dengan keadaan harus kembali pada sumpah ASN -nya yang tegak lurus atas perintah pimpinan dalam hal ini Pj Wali Kota Bekasi,” harap Sardi yang juga ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bekasi.
Dia mendorong Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad tetap bersikap tegas dan berani menata birokrasi. “Pelayanan birokrasi itu untuk melayani masyarakat Kota Bekasi bukan melayani individu atau personal,” cetusnya. (pay)