Berita Bekasi Nomor Satu

Selingkuh Meski Pernikahan Bahagia, Faktor Keturunan Bisa Jadi Alasan

RADARBEKASI.ID, BEKASI-Menurut penelitian yang dikutip dari Jawapos, 70 persen wanita yang sudah menikah mengaku telah mengkhianati pasangannya di masa lalu. Meskipun sulit untuk melihatnya saat ini, tetapi berdasarkan informasi yang dirangkum dari JawaPos.com, terdapat alasan yang lebih dalam mengapa seseorang selingkuh dari pasangannya, terutama setelah mereka memiliki anak.

Mantan Wakil Presiden Senior YourTango Experts, Melanie Gorman, telah berbincang dengan para pakar hubungan Helen Fisher, Melanie McGrath Knuts, Deni Abbie, dan Lewis Brown Griggs mencatat banyak kecenderungan evolusioner lama yang dapat membuat pria dan wanita merasa gelisah setelah melahirkan.

Ini dapat disebabkan adanya turunan genetik dari kebiasaan leluhur atau nenek moyang. Berbeda dengan sekarang, dulu poligami merupakan hal yang lumrah dilakukan para lelaki untuk melestarikan keturunan mereka di masa depan.

BACA JUGA:Melly Goeslaw Terseret Isu Perselingkuhan, Ungkap Ada Fitnah

Mereka merujuk pada ‘Primary Maternal Preoccupation’ yakni periode sekitar bulan delapan kehamilan ketika ibu hamil mengalihkan perhatiannya ke dalam untuk memperhatikan bayi yang tumbuh dalam dirinya. Selama periode ini, suami dan pasangan mereka biasanya akan menjauh karena alasan biologis, dan ini membuat mereka sering merasa tertolak dan sendirian, serta dapat memicu mereka untuk mencari kasih sayang dari luar.

Hal ini karena saat kita merasa sendirian, kita akan membuat keputusan yang buruk dan kesimpulan yang tergesa-gesa. Hal tersebut akan membuat pasangan malah mencari pelipur lara di tempat lain. Namun, saat kita mulai berdialog dan jujur dengan pasangan kita dan perasaan kita, dorongan untuk selingkuh dan mencari kenyamanan di luar akan memudar. (ce1)