RADARBEKASI.ID, BEKASI – Enam partai nonparlemen di Kabupaten Bekasi mendeklarasikan kesepakatan bersama untuk mendukung salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Kabupaten Bekasi 2024. Deklarasi yang berlangsung di salah satu hotel Cikarang ini dihadiri petinggi partai dari DPC Hanura, DPD Gelora, DPD PKN, DPD Garuda, DPD Partai Ummat, dan DPD Perindo.
Sayangnya, deklarasi tersebut belum memutuskan arah dukungan, kepada bakal calon mana enam parpol nonparlemen itu berlabuh. Sementara itu, satu partai nonparlemen lainnya, DPD PSI, tidak hadir dengan alasan adanya instruksi khusus dari pimpinan partai di tingkat pusat mengenai koalisi.
“Ini kesepakatan bersama partai nonparlemen. Kami memang tidak bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Kabupaten Bekasi. Tapi kami akan mendukung pasangan bupati dan wakil bupati, karena kami ini punya modal suara dari hasil Pileg kemarin. Itu menjadi salah satu modal kami untuk bisa mendukung pasangan calon,” ujar Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bekasi, Agus Nur Hermawan, usai deklarasi, Minggu (14/7).
Mereka mengklaim total mempunyai 100 ribu suara di Pileg kemarin. Dengan jumlah itu yakin bakal berkontribusi kepada pasangan calon yang akan didukung. Meski saat ini, para elit partai nonparlemen belum menentukan arah dukungan.
“Pasca ini akan kita bahas secara tim partai non parlemen ini, dari Gelora, Perindo, PKN, Garuda, Partai Ummat, dan Hanura. Kita akan rapat kembali, siapa yang akan kita dukung setelah ini. Kita akan komunikasi setiap hari, setiap minggu, sampai benar-benar mengerucut ke salah satu pasangan yang kita dukung,” ungkapnya.
“Kita punya komitmen kedepan, yang akan kita dukung adalah calon bupati dan wakil bupati yang benar-benar memajukan Kabupaten Bekasi lebih baik, lebih maju, yang kita ketahui bahwa beberapa sektor perlu dibenahi oleh bupati dan wakil bupati kedepannya,” sambungnya.
Sejauh ini, Agus, yang ditunjuk sebagai pemimpin partai nonparlemen, mengaku belum melakukan komunikasi dengan calon bupati maupun wakil bupati yang telah muncul ke publik.
Pembahasan mengenai pasangan calon yang akan didukung masih dalam tahap internal partai. Mengingat dinamika politik dalam Pilkada 2024 yang berbeda dari sebelumnya, di mana masing-masing partai masih saling mengamati.
BACA JUGA: Tanpa Hanura, Enam Partai Nonparlemen di Kabupaten Bekasi Bakal Koalisi
“Saya lihat pilkada 2024 ini, tidak seperti pilkada sebelumnya. Jadi pilkada tahun ini kelihatannya masih saling menunggu, masih saling intip, akhirnya kami juga belum bisa menentukan sikap siapa yang bakal kita dukung kedepannya,” katanya.
Agus menegaskan bahwa keputusan akhir untuk mendukung pasangan calon ranah pimpinan partai di tingkat pusat. Oleh karena itu, penunjukan pasangan calon yang akan didukung harus benar-benar tepat untuk meyakinkan pimpinan partai masing-masing di tingkat pusat bahwa pilihan tepat.
“Kita akan meyakinkan DPP masing-masing bahwa kita partai nonparlemen di Kabupaten Bekasi ini akan sampaikan ke DPP masing-masing berdasarkan hasil survei tingkat kepuasan masyarakat,” tuturnya.
Menanggapi ketidakhadiran DPD PSI dalam deklarasi tersebut, Agus menjelaskan bahwa pengurus PSI memiliki pandangan yang berbeda.
“PSI nggak hadir karena ada arahan tersendiri dari DPPnya, makanya kami menghargai keputusannya,” ucapnya.
Menyikapi itu, Dewan Pembina DPD PSI Kabupaten Bekasi, Muhammad Syahril menyampaikan, ketidakhadiran partainya disebabkan oleh instruksi dari DPP. Ia menegaskan bahwa partainya akan memiliki pilihan berbeda dengan rekan partai nonparlemen lainnya dan dalam waktu dekat akan mendeklarasikan dukungan kepada salah satu calon. Namun, Syahril enggan mengungkapkan arah dukungan partainya saat ini.
“Ada deh, tunggu dalam waktu dekat aja. Instruksinya seperti itu dari DPP,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp. (pra)