RADARBEKASI.ID, CIREBON-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mengganti nama aplikasi pelayanan kesejahteraan sosial di daerah itu yang semula menggunakan istilah SiPepek kini menjadi SiPepeg. Fitri mengatakan perubahan ini dilakukan untuk merespons masukan masyarakat yang tidak setuju dengan nama awal aplikasi, karena dianggap memiliki makna negatif. Meski demikian, ia memastikan bahwa penggunaan kata bahasa Cirebon pada penamaan aplikasi ini tetap dipertahankan untuk menghormati kekayaan budaya setempat.
“Ya sebenarnya nama yang digunakan pertama itu SiPepek, merupakan akronim dari Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani, yang dikutip dari JPNN, Sabtu (20/7).
Menurutnya, kata dari bahasa Cirebon itu adalah peupeuk atau peupeug berarti lengkap dan komplit, yang menggambarkan kalau aplikasi tersebut dapat memenuhi semua kebutuhan layanan kesejahteraan masyarakat. “Karena aplikasi ini viral di media sosial, kami memutuskan untuk membuat versi baru dengan nama SiPepek New Generation atau SiPepeg, yang artinya tetap komplit karena diambil dari kata yang sama,” ujarnya.
BACA JUGA:Keminfo Gandeng Disdik Pemkab Bekasi Gelar Seminar Literasi Digital Untuk Pelajar
Fitri menyebutkan aplikasi SiPepeg hanya digunakan di wilayah Kabupaten Cirebon, sehingga terkait persoalan nama ini tidak perlu dibesar-besarkan. “Layanan ini hanya digunakan di Kabupaten Cirebon. Tidak ada di wilayah lain. Bisa viral karena masalahnya hanya kesalahan persepsi saja. Padahal banyak juga bahasa daerah yang di kota lain artinya berbeda,” ungkapnya.
Sebagai informasi, kata Sipepek menjadi sorotan warganet di jagat maya lantaran kata ‘pepek’ sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti kemaluan perempuan. (ce1)