RADARBEKASI.ID, BEKASI – Arah koalisi hingga penetapan pasangan calon (paslon) jelang Pilkada Kabupaten Bekasi masih cair. Hingga saat ini, belum ada paslon yang mendeklarasikan diri.
Setidaknya sudah tiga figur politisi asal Kabupaten Bekasi yang mengantongi surat tugas dan direkomendasikan sebagai bakal calon bupati dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partainya masing-masing.
Terbaru, muncul surat tugas dari DPP Partai Gerindra yang ditujukan kepada BN Holik Qodratullah. Namun berlabuhnya surat tugas DPP itu berpotensi menggoyang koalisi yang sudah dibangun.
Diketahui, sudah jauh-jauh hari koalisi dibangun oleh Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Demokrat. Perahu besar ini digadang-gadang dipersiapkan untuk Dani Ramdan ketika memastikan diri maju di Pilkada Kabupaten Bekasi.
Terlebih, nama Dani Ramdan sudah masuk ke dalam bursa DPP PKB untuk dicalonkan di Pilkada Kabupaten Bekasi. Apalagi, saat ini Dani Ramdan sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, menilai pasca terbitnya surat DPP Gerindra kepada BN Holik Qodratullah, bakal merubah konstelasi politik jelang Pilkada Kabupaten Bekasi.
Dia memprediksi pasangan calon kepala daerah yang akan bertarung lebih dari dua, bisa tiga atau empat. Hal itu terjadi, karena sudah ada tiga kandidat yang menerima surat tugas dari pimpinan partainya masing-masing.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Tugaskan BN Holik sebagai Bacabup/Bacawabup Bekasi
Roy membeberkan, dari Golkar sudah ada nama Akhmad Marjuki. Kemudian dari Gerindra BN Holik Qodratullah, dan PDI Perjuangan Ade Kuswara Kunang. Otomatis, tersisa satu nama yang belum mendapatkan surat dari DPP yaitu Dani Ramdan. Karena meskipun sudah masuk ke dalam bursa PKB, sampai sekarang belum ada surat tugas secara resmi untuk Penjabat (Pj) Bupati Bekasi itu, dari PKB.
“Begitu konstelasi yang kemungkinan berubah, di awal-awal lahirnya surat dari DPP Gerindra. Karena kalau hitungan surat tugas berarti sudah ada tiga orang yang menerimanya,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (24/7).
Berbekal tujuh kursi, kata Roy, apabila PKB tetap ingin mengusung Dani Ramdan harus merajut koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen. Tentu potensi terbesar PKB ini bersama Demokrat untuk mengusung Dani Ramdan.
Sehingga empat pasang calon di Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 ini bakal terjadi. Terkecuali, ada yang sudah mendapat surat tugas tidak menjadi calon bupati, tetapi calon wakil bupati. Sehingga kemungkinannya hanya tiga calon.
“Maka akan terjadi empat pasangan calon, PKB kalau tembus Dani Ramdan, bersama Demokrat. Golkar, PDIP, dan Gerindra dengan koalisinya masing-masing,” jelasnya.
Dua poros koalisi yang sudah deklarasi bersama tentu akan terkena imbas. Namun untuk koalisi PDI Perjuangan, PKS, PPP, dan PBB, berpeluang bertahan. Mengingat, koalisi mereka sudah mengantongi nama calon bupati dan wakil bupati. Sementara koalisi Gerindra, PKB, dan Demokrat, masih ada kemungkinan perbedaan dukungan.
Sebab, calon bupati yang masuk incaran PKB saat koalisi atas nama Dani Ramdan. Sedangkan DPP Gerindra sendiri sudah mengeluarkan surat tugas untuk kadernya BN Holik Qodratullah.
“Ini tinggal sepakat untuk sepakat, atau sepakat untuk tidak sepakat. Karena potensi PKB dan Demokrat tetap mengusung Dani Ramdan. Nanti NasDem akan masuk ke Gerindra. Tersisa Golkar, Partai Buruh, dan PAN,” ucapnya.
Menyikapi itu, Sekretaris Bapilkada DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin menegaskan, sampai hari ini koalisi Gerindra, PKB, dan Demokrat masih on going, lancar tidak ada masalah setelah terbitnya surat tugas kepada BN Holik Qodratullah.
Sebab, sejak awal merajut koalisi tidak pernah menyebutkan nama. Artinya, siapa pun bisa dideklarasikan oleh koalisi ini.
“Ini poin yang cerdas menurut saya dari koalisi tiga partai ini (sejak awal tidak menyebutkan nama) . Kalau ada yang mengatakan koalisi ini pecah ketika BN Holik muncul, kan itu cuma analisa teman-teman. Sampai pukul 12.55 WIB, koalisi ini partai masih utuh,” tukas pria yang akrab disapa Iwang ini geram.
“Saya sebagai sekretaris Pilkada cuma memberikan respon bahwa calon wakil bupati yang berasal dari Partai Gerindra atau dari koalisi berdasarkan tugas-tugas oleh bang BN Holik. Kan baru sehari surat tugasnya keluar, nggak bisa langsung kita si A,B,C. Semua berdasarkan analisa penghitungan dan penilaian figur, bukan pandangan teman-teman,” sambung Iwang saat disinggung perihal calon wakil bupati.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kabupaten Bekasi, Arif Rahman Hakim menyampaikan, rajutan koalisi partainya bersama Gerindra dan Demokrat masih baik-baik saja.
Karena kesepakatan setiap partai politik yang tergabung ke dalam koalisinya dipersilahkan untuk mengusulkan nama yang akan diusung di Pilkada, baik B1 (bupati) maupun B2 (wakil bupati).
“Kalau akhirnya DPP Gerindra menerbitkan surat tugas untuk bang BN Holik, ya kita hormati. Kalau PKB tetap mengusung Pak Dani Ramdan, tinggal nanti disepakati siapa B1 dan B2 nya,” ucapnya.
Saat disinggung apabila Gerindra nanti tetap ngotot berada di posisi B1, Arif menjelaskan, dari awal merajut koalisi semua sudah sepakat siapa pun yang nanti diusung B1, minimal harus memenuhi lima aspek, mulai dari kapasitas, kapabilitas, popularitas, elektabilitas, dan isi tas.
“Minimal memiliki nilai tertinggi dari lima aspek yang akan kita uji bersama. Nanti kita tracking, kita uji, yang paling tinggi, itu yang berhak kita usung sebagai B1,” jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Bapilu DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Son Haji, menegaskan bahwa partainya sudah mengadakan rapat pleno diperluas pada 2022-2023. Dalam rapat tersebut, telah ditetapkan atau diputuskan Ketua DPD, Akhmad Marjuki, sebagai satunya calon bupati yang bakal diusung Partai Golkar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi 2024.
Sementara, Ketua Satgas Jabar Putih, DPD PKS Kabupaten Bekasi, Taufik Saleh mengapresiasi langkah Partai Gerindra yang telah memberikan rekomendasi kepada kader terbaiknya untuk maju dalam Pilkada mendatang. Tentu munculnya surat tugas dari DPP Gerindra ini memperjelas siapa saja yang akan masuk ke dalam arena pertarungan di kontestasi Pilkada.
“Ini langkah yang lebih gentleman’s daripada pihak-pihak yang hanya sekedar menunggu di tikungan, karena ada Parpol yang tidak berani mencalonkan kader terbaiknya sendiri, malah alih-alih mencalonkan orang lain yang bahkan tidak punya rekam jejak ideologis,” ungkapnya.
Dirinya berharap, bisa lebih banyak putra-putri terbaik Kabupaten Bekasi muncul ke permukaan dengan niat yang baik untuk bekerja keras membangun tanah kelahirannya. Pasalnya, koalisi sudah siap bertarung siapa pun nanti lawan-lawannya di Pilkada mendatang.
“Kita siap berkontestasi, berapa pun nanti pasangan calon yang terbentuk dan definitif, agar masyarakat Bekasi punya banyak pilihan dan kita berharap tidak terjadi polarisasi yang ekstrim. Kita berpilkada ria dengan santai dan tetap menjaga spirit persaudaraan,” katanya. (pra)