RADARBEKASI.ID, KUNINGAN-Gempa berkekuatan 4,1 magnitudo baru saja mengguncang wilayah Kuningan, Jawa Barat pada Kamis (25/7) malam kemarin. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa itu terjadi pukul 17.36 WIB dengan kedalaman 5 km. Gempa dirasakan di Ciamis hingga Banjar dengan kekuatan skala MMI III. Skala MMI III berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
“Telah terjadi gempa bumi magnitudo 4.1, lokasi pusat gempa berada di darat 1 km arah tenggara Kabupaten Kuningan,” tulis informasi yang dibagikan BMKG yang dikutip pada Jumat (26/7).
Dalam keterangannya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang dampak guncangannya dirasakan di wilayah Kuningan dengan skala intensitas III-IV MMI. Menurutnya, ini merupakan rangkaian gempa susulan dari sebelumnya yang terjadi pada episenter yang tak jauh berbeda, pada Kamis pagi pukul 04.01.58 WIB dengan kekuatan 3,6 magnitudo.
“Jenis gempa bumi kerak dangkal shallow crustal earthquake akibat aktivitas Sesar Ciremai. Beberapa rumah rusak ringan pada wilayah yang terdampak getaran,” kata dia.
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Garut, Terasa Sampai Bekasi
Dalam hal ini ia menambahkan untuk dampak kerusakan yang lebih rinci dibutuhkan data dari pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Terlepas dari situ, berdasarkan catatan sejarah Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, wilayah Kuningan, Jabar sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik yaitu pada 1947, 1955, dan 1973 yang melanda di wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya.
Selanjutnya pada 29 September 2019 di wilayah tersebut juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 magnitudo yang mengguncang wilayah Kuningan. Gempa ini terasa di Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong. Rentetan gempa tektonik itu juga diduga karena berkaitan dengan struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut, termasuk Sesar Ciremai.
Atas rekam jejak sejarah gempa tersebut maka BMKG mengimbau ataupun mewajibkan masyarakat setempat untuk segera beralih menggunakan rumah yang tahan dari gempa bumi. Daryono juga mengatakan bahwa pihaknya akan selalu memberikan informasi perkembangan kondisi dengan memanfaatkan berbagai kanal media sosial infobmkg sehingga masyarakat bisa tetap tenang seraya meningkatkan kewaspadaan. (ce1)











