RADARBEKASI.ID,BEKASI-Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, S.pA (K), mengatakan bahwa bayi yang baru lahir satu hingga dua hari tak membutuhkan banyak asupan. dr. Piprim menegaskan bahwa tak apa bila ibu belum menyusui bayi di hari pertama hingga kedua kelahirannya, tak perlu diganti dengan susu formula.
Namun begitu, dr. Piprim menyebut ada beberapa tanda khusus pada bayi yang perlu diperhatikan bila lanhsung membutuhkan asupan. “Itu dia bisa tanpa ASI yang banyak, tanpa susu formula bisa untuk bayi-bayi yang sehat,” ucap dr Piprim, dikutip dari Jawapos, Jumat (2/8).
“Misalnya ASInya gak cukup sama sekali, bayinya beratnya memang turun drastis lebih dari yang dibolehkan, ada tanda dehidrasi, kuning banget misalnya, dokter bisa meremkomendasikan susu formula. Jadi ada indikasi medis,” sambungnya.
BACA JUGA:Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Bekasi Masih di Bawah Target
dr Piprim juga menyinggung aturan pelarangan promosi susu formula yang harus disertai dengan pemahaman yang sama oleh dokter dan tenaga kesehatan. Dia mengatakan, edukasi terhadap dokter dan nakes penting agar tak lagi sembarangan memberi atau menganjurkan ibu membeli susu formula.
“Kalau aturan ini mau diterapkan dengan baik, harus diimbangi oleh dokter, bidan, perawat, terutama dokter umum dan dokter anak yang yang berkaitan dengan kelainan bayi baru lahir itu harus tahu betul bagaimana cara seluk beluk tentang ASI,” ucapnya.
“Misalkan bayi satu dua hari pertama ASI ibunya belum banyak, its okey. Semua harus paham itu,” tambah dr. Piprim.
BACA JUGA:Jokowi Resmi Larang Promosi Sufor, Begini Tanggapan IDAI
Dengan memahami masalah ASI pada ibu, ia mengatakan bahwa para dokter dan nakes tidak akan terburu-buru menganjurkan para ibu untuk membeli susu formula. (ce1)