RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perubahan mindset semua lapisan masyarakat adalah kunci keberhasilan mengelola sampah dari hulu sampai hilir. Bisa dilakukan mulai dari rumah tangga atau komunitas di lingkungan masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Adhika Dirgantara menyampaikan bahwa menciptakan pengelolaan sampai seperti ini tidak semudah yang dibayangkan. Menurutnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan walaupun tidak bisa dalam waktu singkat.
Pertama, memberikan insentif kepada rumah tangga yang mengelola sampah mereka di rumah.
“Pilihannya itu insentif, itu berarti bujukan halus kepada masyarakat,” katanya.
Insentif tersebut diberikan kepada rumah tangga yang memilah sampahnya sebelum diangkut oleh petugas. Pemilahan sampah organik dan anorganik ini oleh banyak pihak diyakini dapat menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
Sisi lain di lingkungan masyarakat, pengelolaan sampah dilakukan dengan konsep bank sampah. Konsep ini juga memberikan manfaat ekonomis kepada masyarakat.
Cara berikutnya bisa dilakukan dengan aturan yang memaksa setiap rumah tangga untuk mengelola sampah mereka. Aturan ini juga memuat sanksi.
“Aturan yang memaksa ini bisa kita lakukan kalau benar-benar situasi sampah ini sudah menghimpit kita. Sekarang ini belum dilakukan itu,” tambahnya.
Terkadang di tengah masyarakat, masih menganggap pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri akan berdampak pada berkurangnya pendapatan kelompok yang selama ini menjadikan sampah sebagai mata pencaharian mereka. Sehingga diperlukan edukasi serta perencanaan yang matang dalam pengelolaan sampah ini. (adv)