Berita Bekasi Nomor Satu

Pengalaman Eko ‘Uban’, Petugas Disdamkarmat Kota Bekasi: Mata Disembur Kobra, Tangan Digigit Sanca

AMBIL BISA : Eko Budi Santoso atau Eko Uban mengambil bisa dari Ular Cobra saat ditemui di kediamanya Jalan Anyer 1 blok D 335, Perum Duren Jaya, Bekasi Timur Kota Bekasi, Jumat (2/8). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat Kota Bekasi masih awam dengan nama Eko Budi Santoso (46). Namun tidak demikian bila menyebut Eko ‘Uban’. Ya, petugas rescue pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (Disdamkarmat) Kota Bekasi ini tak hanya memiliki penampilan yang eksentrik. Apakah itu?

Dunia reptil adalah salah satu kecintaan yang dimiliki Eko Uban. Saat Radar Bekasi menyambangi kediamannya di Jalan Anyer 1 blok D 335 Perum Duren Jaya Bekasi Timur Kota Bekasi, Eko tampak antusias membuktikan kecintaannya itu.

Dia lantas menunjukan sejumlah reptil peliharaan yang selama ini menemani hidupnya. Di antaranya King Cobra, Cobra Jawa, Ular Weling, Ular Welang, Ular Tanah atau disebut Ranjau Darat, dan Ular Hijau Ekor Merah.

Sudah hampir sepuluh tahun Eko menekuni hobinya ini. Sebelumnya, Eko justru mengaku takut terhadap binatang berdarah panas tersebut.

BACA JUGA: Petugas Disdamkarmat Kota Bekasi Keluhkan Fasilitas Bobrok hingga Kesejahteraan

“Awalnya takut karena keterpaksaan, dari 2014 belajar belajar belajar, akhirnya berani terus sampai bisa dan sampai sekarang jadi suka sama reptil,” kata Eko saat ditemui di kediamanya, Jumat (2/8) kemarin.

Pengalaman mulai dari digigit ular cobra dan disembur racun bisa sempat membuat mata Eko cedera. Namun nyali Eko tak lantas turun. Dia malah penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh dunia reptil.

“Tiga hari yang lalu mata saya tersembur bisa ular kobra, setelah tersembur saya siram air sampai mendingan. Sudah dua hari ini, mata kiri sudah mendingan. Tinggal yang kanan,” kata Eko.

“Kegigit sanca pernah sampe robek, terus ini digigit kobra juga pernah,” sambung dia.

Dalam sebulan, Eko dan timnya bisa mengevakuasi sebanyak 70 ular di permukiman rumah warga. Namun nantinya ular ular tersebut di lepas liarkan di habitatnya di daerah Bogor dan Sukabumi

“Setelah evakuasi saya kumpulkan dulu baru kita rilis, kayak kemarin 20 kita rilis, masuk 4 ekor,” bebernya.

“Total, Sanca itu ada sekitar 50 sebulan saya evakuasi dan pelihara, kobra ada 20 itu sebelum dirilis,” sambung dia.

Dirinya juga membagikan tips jika ada ular masuk kedalam rumah. Yang pertama kata dia, anggap semua ular berbahaya.

BACA JUGA: Anggota Disdamkarmat Butuh Satu Jam Lepaskan Ring Baut dari Jari Bocah di Mustikajaya  

Lalu yang kedua, kalau ketemu ular jangan maju, jangan panik, santai melihat dari pergerakan ular itu sendiri.

“Kalau di dalam rumah kita stop dulu, jangan gerak, diam, berpikir apa yang harus dilakukan, observasi liat situasi kondisi, prepare apakah kita perlahan bisa bergerak atau seperti apa,” jelasnya

Selain itu, antisipasi ular agar tidak masuk ke dalam rumah. Yang pertama bersihkan lantai dengan pembersih lantai.

Lalu hindari tumpukan barang yang tidak terpakai, tutup lubang kecil pada saluran pembuangan air.

“Saluran pembuangan air tutup pakai yang kaya jaring, karena banyak kasus uler masuk dari kloset,” jelasnya.

Menurutnya, sekitar 75 persen habitat ular di Kota Bekasi rusak, dari rantai makannya yang sudah tidak ada sehingga banyak ditemukan kasus ular masuk ke permukiman rumah warga.

“Makannya semakin banyak biawak diburu, semakin banyak ular, karena rantai makanannya kan,” pungkasnya. (rez)