RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setelah terbentuknya koalisi Partai Golkar dan Gerindra dengan mengusung Dedi Mulyadi sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat, koalisi kedua Parpol ini juga berpeluang terjadi di Kabupaten Bekasi.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Abdul Harris Bobihoe, menyebutkan bahwa kemungkinan koalisi tersebut sangat mungkin terjadi.
“Bisa seperti itu terjadi, sangat mungkin. Saya sampaikan ke pusat, insya Allah paling tidak kita sama-sama gabung,” ujar Abdul Harris Bobihoe, usai menghadiri konsolidasi DPC Partai Gerindra Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.
Sebagai partai yang lebih dulu berdiri, Golkar memiliki kader-kader mumpuni yang menjadi pertimbangan dalam menentukan siapa yang bakal mendampingi kadernya di Kabupaten Bekasi. Saat ini, kata Harris, pimpinan partai Gerindra di Kabupaten Bekasi telah memberikan surat tugas kepada BN Holik Qodratulloh sebagai calon bupati/wakil bupati. Setelah mendapatkan surat tugas tersebut, BN Holik diharapkan melakukan upaya merajut koalisi, termasuk mencari pendampingnya.
Terkait pernyataan BN Holik yang ingin menjadi calon bupati, Harris menegaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan instruksi DPP. Namun, ia meminta agar yang bersangkutan mempertimbangkan kondisi di lapangan.
“Di surat tugas itu menjadi bupati/wakil bupati, tinggal dipilih saja kondisi lapangan. Yang pasti, para calon kepala daerah adalah pilihan Pak Prabowo Subianto,” ucapnya.
BACA JUGA: NasDem Akui Sudah Petakan Kekuatan Dedi di Pilgub 2024, Optimis Ilham Akbar Habibie Bisa Bersaing
Potensi bergabungnya Golkar dan Gerindra di Kabupaten Bekasi dapat mengubah konstelasi politik di Pilkada 2024. Gerindra saat ini telah menjalin koalisi dengan Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meskipun belum ada nama calon yang diumumkan, DPP PKB sudah mencantumkan nama Dani Ramdan sebagai calon di Pilkada Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, Golkar sudah memiliki calon bupati yang akan diusung, yaitu Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Akhmad Marjuki. Gerindra juga telah memberikan surat tugas kepada BN Holik Qodratulloh untuk maju di Pilkada mendatang.
Menyikapi itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhamad Rochadi menegaskan, bahwa dirinya belum ingin berasumsi lebih jauh.
“Seandainya figurnya berbeda, ya pastinya mohon maaf kita beda jalan. Kalau Golkar mau bergabung, ya tanpa syarat (tidak mendorong orang), karena mereka belakangan bergabungnya. Sekarang kita lihat situasi politiknya, kemungkinan-kemungkinannya seperti apa,” ungkap pria yang akrab disapa Adi ini.
Sayangnya, punggawa DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi enggan merespon saat Radar Bekasi mencoba meminta tanggapannya terkait wacana tersebut. Begitu juga pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi. (pra)