RADARBEKASI.ID, BEKASI – Semakin dekatnya tahap pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi membuat partai yang belum mendeklarasikan calonnya semakin getol menjalin komunikasi untuk membangun chemistry antar kandidat yang akan diusung.
PKB, Gerindra, dan Demokrat Kota Bekasi intens melakukan komunikasi untuk mendorong Abdul Harris Bobihoe menjadi pendamping Tri Adhianto di Pilkada Kota Bekasi. Namun, hingga saat ini, DPC PDI Perjuangan sebagai pengusung Tri Adhianto belum mengambil keputusan pasti, menjelang pendaftaran pada 27 Agustus mendatang.
Abdul Harris Bobihoe, yang ditugaskan oleh Partai Gerindra sebagai bakal calon wali kota/wakil wali kota Bekasi, menyatakan bahwa partainya harus realistis melihat situasi di lapangan. Bagi Gerindra, bergabung dengan siapa saja tidak menjadi masalah.
Saat ini, ia terus melakukan upaya-upaya dengan calon-calon yang ada, meskipun yang paling intens dengan Tri Adhianto. Sementara dengan Golkar, hingga kini belum mengerucut ke satu nama.
“Kalau di sini (Kota Bekasi) kita sudah berbicara, tapi belum matang, karena Golkar sendiri masih banyak calon. Belum mengerucut ke satu nama. Itu yang membuat kita bingung,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD Gerindra Jawa Barat ini.
BACA JUGA: Bakal Calon Wali Kota Bekasi Harris Bobihoe Panaskan Mesin Gerindra
Di tempat yang sama, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Bekasi, Misbahudin, menambahkan bahwa pasangan calon akan diputuskan sebelum 10 Agustus 2024. Menurutnya, segala kemungkinan masih terbuka, tetapi partainya telah bersepakat dengan PKB sebagai rekan koalisi.
“Namanya politik semua ada kemungkinan, cuma yang pasti kita dengan PKB sebagai partai koalisi melakukan komunikasi. Insya Allah sebelum 10 Agustus kita akan umumkan,” katanya.
“Kalau udah komunikasi kita sudah beberapa kali Pak Harris melakukan komunikasi langsung dengan Mas Tri, maupun pimpinan partai di atasnya,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Bekasi, Rizki Topananda, menyatakan bahwa partainya telah mulai intens pertemuan dan komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, terkait calon pendamping Tri Adhianto.
Ia menyampaikan kepada partai-partai yang telah memberikan surat tugas atau rekomendasi awal untuk Tri Adhianto bahwa mereka setuju memunculkan nama Harris Bobihoe sebagai pendamping.
“Sejauh ini respon dari mas Tri maupun teman-teman saya pikir responnya positif, baik, bagus. Tinggal ada penguatan-penguatan dalam beberapa hari ini, karena kita juga nggak bisa terlalu lama menentukan pasangan, biar kerja-kerja politik kita lebih terukur dan terarah lagi berikutnya,” tukasnya,
Sebagai partai yang sudah menentukan sikap mendukung Tri Adhianto, Rizki menegaskan, partainya punya permintaan untuk memilih pasangannya Harris Bobihoe. Dirinya berharap, dalam waktu dekat ini sudah bisa dimaksimalkan oleh PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Tri Adhianto.
“Kalau misalnya teman-teman di PDIP, Mas Tri dan lain di PDIP masih memberikan respon yang normatif, bagi saya nggak ada masalah. Tapi tentu kita ada rasionalisasi, ada pertimbangan-pertimbangan kenapa harus si B, termasuk kenapa harus dengan bang Harris,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bekasi, Ronny Hermawan. Dikatakan Ronny, partainya sudah sepakat mendukung Harris Bobihoe. Alasannya, sebagai presentasi yang diusung oleh Partai Gerindra.
“Partai Demokrat setuju untuk mendukung bapak Harris Bobihoe, karena Demokrat itu bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Jadi memang kita sudah satu chemistry untuk bersama-sama Partai Gerindra dalam rangka memenangkan Pilkada Kota Bekasi,” ungkapnya.
Menyikapi itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi, Ahmad Faisal Hermawan, menyampaikan bahwa kedekatan antara Harris Bobihoe dan Tri Adhianto telah terjalin secara personal di luar kepartaian. Mereka sering berkomunikasi terkait urusan Kota Bekasi maupun Jawa Barat, terutama ketika Tri menjabat sebagai wakil wali kota dan kemudian wali kota, sementara Harris adalah anggota DPRD provinsi.
Partai terus menjaga hubungan baik dan komunikasi. Dalam berkoalisi, semua pihak harus menerima siapa yang akan menjadi wakil. Terutama partai-partai yang telah mengeluarkan surat tugas atau rekomendasi, seperti PKB, PAN, PSI, dan Demokrat.
“Jangan sampai nanti mas Tri memutuskan siapa wakilnya, mereka partai koalisi tidak setuju. Bahkan tidak mengetahui. Mudah-mudahan minggu ini keluar, kalau minggu nggak keluar, kan minggu depan masih ada. Pokoknya sebelum pendaftaran yang pasti sudah ada siapa wakilnya Mas Tri Adhianto,” jelasnya. (pra)