Berita Bekasi Nomor Satu

Kasus Kematian Pegawai TPST Bantargebang, Hasil Autopsi Paling Lambat Tiga Bulan

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hampir sebulan berlalu, kasus kematian pegawai TPST Bantargebang Kota Bekasi, Waryanto (52), masih menjadi misteri. Penyebab kematiannya belum diketahui.

Jasad pria asal Blora Jawa Tengah itu ditemukan mengapung di saluran penampungan air belakang Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Kota Bekasi, Rabu (17/7). Saat ditemukan, kedua kaki dan tangan terikat tali rafia serta kepala terbungkus karung.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, berdalih pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Kramat Jati.

“Belum, paling lambat tiga bulan kata dokter, hispatologi dan toksikologi juga belum keluar,” jelas Firdaus saat dihubungi wartawan, Selasa (6/8).

BACA JUGA: Polisi Hadapi Kendala Ungkap Kasus Kematian Pegawai TPST Bantargebang, Keterangan Saksi Berubah-ubah dan Tidak Ada CCTV

Sejauh ini, pihaknya sudah mendalami tiga orang saksi berinisial A, S dan M orang yang terakhir bertemu dengan korban.

“Terakhir yang kita dalami tiga keterangan itu statusnya masih saksi,” ucap Firdaus

Firdaus menuturkan, kendalanya hingga kini karena keterangan saksi yang tidak konsisten dan terlalu tertutup. Sehingga polisi belum berhasil mengungkap siapa pelaku pembunuhan Waryanto.

“Ya keterangan masih tertutup, karena belum mau memberikan informasi yang sejelasnya,” bebernya. (rez)