Berita Bekasi Nomor Satu

Anitisipasi TPS Banjir hingga Konflik Horizontal di Pilkada 2024, Bawaslu Kabupaten Bekasi Petakan Wilayah Rawan

Ketua Bawaslu Kabupaten Bekasi, Akbar Khadafi

RADARBEKASI.ID, BEKASI Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bekasi masih memetakan wilayah rawan pada saat perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Berdasarkan pemetaan dari Pilkada Kabupaten Bekasi 2017, beberapa wilayah dinyatakan rawan, terutama yang terindikasi rawan banjir, seperti wilayah pesisir Bekasi. Namun, untuk konflik horizontal selama Pilkada 2017, diklaim tidak ditemukan.

Ketua Bawaslu Kabupaten Bekasi, Akbar Khadafi, menjelaskan bahwa indikator yang digunakan oleh Bawaslu RI kini telah diperluas dengan muatan lokal, khususnya terkait Pemilu dan Pilkada 2017. Indikator tersebut mencakup Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan banjir dan potensi konflik horizontal.

“Kami hari ini sedang mengidentifikasi titik rawan untuk Pilkada 2024. Jadi Pemilu 2019, Pemilu 2024, kita masukan. Termasuk Pilkada 2017,” ujarnya kepada Radar Bekasi.

Saat ini, pihaknya tengah mengakomodir data dari anggota di tingkat kecamatan. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) belum seluruhnya melaporkan perihal indeks kerawanan di wilayahnya masing-masing.

“Saya belum dapat laporan terkait dengan data indeks kerawanan pemilihan di Kabupaten Bekasi secara lokal,” ucapnya.

BACA JUGA: Bawaslu: 107 Petugas Pantarlih Pilkada 2024 di Jabar Terafiliasi Parpol

Berdasarkan Pilkada 2017, memang ada beberapa wilayah yang dianggap rawan, pertama daerah pesisir, karena di 2017 itu saat pemilihan kepala daerah terjadi genangan air di beberapa TPS. Khususnya yang ada di Kecamatan Cabang Bungin dan Muaragembong.

Bahkan kata Akbar, untuk di Cabang Bungin harus dipindah TPS-nya. Sementara untuk wilayah konflik horizontal, pada Pilkada 2017 itu tidak ada. Sebab, tidak ada pengajuan PHPU dari pasangan calon.

Selain itu, dirinya juga sedang memetakan TPS rawan dengan beberapa indikator, pertama TPS dekat dengan rumah atau tempat tinggal pengurus partai maupun tim sukses, serta lain sebagainya.

“Itu yang hari ini kita identifikasi, karena penentuan TPS baru kemarin ketika Coklit. Jadi kami belum semua mendapatkan data dari teman-teman penyelenggara teknis tentang lokasi TPS. Karena bisa saja berubah dalam proses pemutakhiran data pemilih ini, dari total TPS yang ditetapkan 4.090, mungkin nanti ada penambahan,” ungkapnya. (pra)