RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sayuran dan buah-buahan yang dijual di pasaran dinyatakan aman dari pestisida. Hal ini berdasarkan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Satgas Pangan Polri, didampingi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi di Pasar Tambun, Selasa (13/8).
Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Risna Ayu, mengungkapkan dalam sidak tersebut belum ditemukan sayuran maupun buah yang mengandung pestisida
“Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak), kami belum temukan terkait sayuran dan buah buahan yang mengandung pestisida,” ujar Risna
BACA JUGA: Bapanas Pantau Harga Bapok di Pasar Tambun Bekasi
Lebih lanjut, Risna menyampaikan, bahwa pihaknya secara rutin melakukan tes cepat untuk memastikan keamanan pangan seperti sayuran dan buah-buahan, terutama pada hari-hari besar.
”Ada beberapa kali dalam setahun kami lakukan untuk keamanan konsumsi pangan bagi masyarakat (konsumen). Kami lakukan di sejumlah pasar tradisional dan ritel yang menjual sayuran dan buah,” ucapnya.
Menurut Risna, pestisida sering digunakan oleh pihak yang kurang bertanggung jawab untuk memperpanjang masa simpan buah dan sayuran.
”Namun ketika kami melakukan test cepat belum ada ditemukan. Kalau pun ada, dari hasil test cepat kadarnya tidak berbahaya. Sehingga ketika dikonsumsi masih layak. Jadi yang ditinjau itu jangan sampai kadarnya melebihi yang dapat membahayakan ketika dikonsumsi,” jelasnya.
BACA JUGA: Harga Pangan Tingkat Pedagang di Kabupaten Bekasi Bergejolak
Sementara, Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo, menambahkan pihkanya telah melakukan uji sampel untuk memastikan kualitas dan keamanan komoditas pangan dari bahan yang mengandung pestisida. Komoditas yang diuji dengan metode rapid test meliputi cabai, bawang merah, bawang putih, wortel, dan tomat.
“Kami sudah melakukan uji pestisida terhadap komoditas-komoditas yang dijual di Pasar Tambun. Semuanya masih aman dari pestisida dan masih layak konsumsi dan aman untuk kesehatan,” ucapnya.
Jika ditemukan komoditas yang mengandung unsur berbahaya, Bapanas akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan uji sampel lebih lanjut.
“Kalau positif, nanti tim kami atau tim dari pemda sudah tahu, akan dilakukan uji fase ke dua untuk memastikan sumber-sumber tempatnya dari mana. Ini penting, karena kita tidak bisa ketemu satu sampel, terus kita katakan ‘ini bermasalah semua’, tidak bisa,” ucapnya. (and)