RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perubahan dalam dunia pendidikan perlu dilakukan seiring dengan perkembangan zaman, di mana informasi semakin cepat dan mudah diakses untuk kepentingan pendidikan.
Akademisi dan Pemerhati Pendidikan Kabupaten Bekasi, Akhmad Akromusyuhada, menyampaikan pendidikan di Kabupaten Bekasi memiliki karakteristik yang sangat unik.
“Pendidikan di Kabupaten Bekasi memiliki karakteristik yang cukup unik, terutama karena semua jenjang pendidikan, dari dasar hingga perguruan tinggi, sudah tersedia,” tuturnya kepada Radar Bekasi.
Meski demikian, masih terdapat beberapa wilayah yang cukup sulit mengakses pendidikan, khususnya tingkat SD karena faktor geografis di Kabupaten Bekasi.
“Memang di Kabupaten Bekasi kita bisa menemukan sekolah bertaraf internasional, tapi di sisi lain, masih ada wilayah yang warganya kesulitan mengakses pendidikan dasar, salah satunya di wilayah Muaragembong,” ungkap Akhmad.
Menurutnya, pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Bekasi merupakan hak yang perlu terus dibenahi oleh pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat.
“Tak bisa dipungkiri, Kabupaten Bekasi yang memiliki kawasan industri terbesar di Asia Tenggara seharusnya bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan,” harapnya.
Akhmad menyarankan, pemerintah daerah melalui berbagai kebijakannya harus mampu mendorong perbaikan, dengan melibatkan seluruh komponen, termasuk pihak swasta.
“Pihak swasta bisa menyediakan beasiswa berbasis industri untuk warga sekitar kawasan, khususnya di wilayah yang kesulitan mengakses pendidikan. Misalnya, dengan meningkatkan jumlah bapak asuh bagi sekolah-sekolah yang terkendala dalam pemenuhan sarana dan prasarana melalui kerja sama dengan industri terkait,” ucapnya.
Selain itu, kemudahan akses pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi akan menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Bekasi, sehingga mereka tidak perlu keluar daerah.
“Ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menghadirkan lembaga pendidikan yang lebih berkualitas tanpa meninggalkan pendidikan karakter lokal Bekasi, yang sudah dimodifikasi dengan materi-materi yang relevan dengan kondisi saat ini, seperti pemanfaatan atau pengintegrasian teknologi informasi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, Imam Faturochman, mengklaim bahwa pihaknya masih terus melakukan pembenahan.
“Kami sedang melakukan pembenahan dan perbaikan terkait dunia pendidikan,” ujarnya.
Imam menyebutkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah pemetaan kebutuhan guru, mencari akar masalah dari siswa putus sekolah, serta mencari solusi untuk kekurangan tenaga pendidik.
“Banyak hal yang harus dilakukan, termasuk memenuhi kebutuhan guru,” tandas Imam.
Ia menjelaskan bahwa salah satu poin penting adalah pemerataan pendidikan, terutama untuk meningkatkan partisipasi siswa miskin ekstrem, menyediakan layanan fasilitasi keberagaman agama peserta didik dalam satuan pendidikan, mendukung Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI), meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan BARA BERE dan meningkatkan sarana serta prasarana pembangunan gedung sekolah.
“Ini menjadi catatan kami untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Bekasi, termasuk pemerataan sebagai poin penting yang akan terus dibenahi,” tegas Imam. (dew)











