RADARBEKASI.ID, BEKASI – Meskipun belum ada kasus cacar monyet atau Monkeypox terdeteksi di Kabupaten Bekasi, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap virus tersebut.
“Belum ada kasus yang kami terima. Di Jawa Barat juga belum ada. Namun, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bekasi, Alamsyah, Kamis (22/8).
Alamsyah mengatakan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi terkait kewaspadaan terhadap kontak dengan penderita atau pendatang yang menunjukkan gejala Monkeypox.
BACA JUGA: Kasus Terus Meningkat, Wabah Cacar Monyet Jadi Kedaruratan Global
Alamsyah menjelaskan bahwa cacar monyet merupakan kondisi kulit yang disebabkan oleh infeksi virus, biasanya ditandai dengan munculnya bintil bernanah pada permukaan kulit. Seperti halnya cacar air, cacar monyet dapat dengan mudah ditularkan melalui percikan air liur.
“Penting untuk memahami lebih lanjut tentang penyakit cacar monyet, termasuk penyebab, gejala, dan cara menyembuhkannya,” tambah Alamsyah.
Cacar monyet, lanjutnya, penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus langka dari hewan (zoonosis) atau lebih dikenal sebagai virus Monkeypox. Virus ini dinamakan cacar monyet karena monyet merupakan inang utama dari virus tersebut.
“Saat seseorang terkena penyakit cacar monyet, pada permukaan kulitnya akan muncul bintil-bintil bernanah, bahkan melepuh. Sama seperti cacar air, cacar monyet juga disertai demam, tetapi dengan pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Tanda-tandanya perlu dikenali agar virus ini tidak menyebar atau menular,” jelasnya.
BACA JUGA: Bekasi Diklaim Nihil Kasus Mpox
Meskipun virus ini dapat menular, Alamsyah menyebutkan bahwa masyarakat dapat membedakannya dengan penyakit kulit lain seperti cacar air atau herpes. Penyebab utama cacar monyet sering kali adalah gigitan hewan liar seperti tupai dan monyet, dengan penularan dari hewan ke manusia yang paling umum terjadi.
“Gejala cacar monyet biasanya mulai dirasakan 6-16 hari setelah terpapar, dengan masa inkubasi virus ini berkisar antara 6-13 hari. WHO membagi gejala cacar monyet menjadi dua periode infeksi, yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit,” jelas Alamsyah.
Selain adanya bintil-bintil berisi cairan, Alamsyah menambahkan bahwa gejala lain yang perlu dikenali adalah sakit kepala berat, demam, sakit punggung, lemas, nyeri otot, mual, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan seluruh puskesmas juga telah kami instruksikan untuk melakukan pengecekan secara rutin saat masyarakat memeriksakan kesehatan mereka sebagai langkah awal pencegahan cacar monyet,” tutupnya. (and)