RADARBEKASI.ID, BEKASI – Investasi di bidang perdagangan dan jasa cukup relevan untuk terus didorong pertumbuhannya sesuai dengan karakteristik Kota Bekasi. Total ada lebih dari 350 ribu pelaku UKM di Kota Bekasi harus didorong untuk mampu bersaing di pasar.
Kamis (22/8) malam, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi menggelar temu bisnis antara pelaku usaha menengah atau besar dengan pelaku Usah Mikro dan Kecil (UMK) untuk bekerjasama.
“Hari ini kita sudah ada tiga pelaku usaha menengah dan besar, pada awal gerakan ini ada sekitar 10 pelaku UKM yang akan terlibat bermitra dengan pelaku usaha itu,” ungkap Kepala DPMPTSP Kota Bekasi, Dicky Irawan dalam Peluncuran Ekosistem Big Hug, Kamis (22/8).
BACA JUGA: DPMPTSP Kota Bekasi Dikejar Target 45 Ribu NIB UMKM
Temu bisnis serupa kata Dicky akan berlanjut hingga membangun ekosistem bisnis yang menguntungkan bagi pelaku usaha. Diyakini kerjasama antara pelaku usaha menengah atau besar dengan UKM akan memberi efek domino mulai dari perkembangan bisnis, ketenagakerjaan, hingga kemiskinan. Sisi lain juga mengerek investasi di bidang jasa dan perdagangan.
“Kita mengangkat investasi di sektor jasa dan perdagangan ini dengan membangun kemitraan,” ucapnya.
Membangun kerjasama antara pelaku usaha besar atau menengah dengan UMK ini juga merupakan amanat dari UU Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah tentang UMKM, Peraturan BKPM, hingga Perda Kota Bekasi Nomor 14 tahun 2023.
“Yang mewajibkan pelaku usaha baik PMA dan PMDN untuk bermitra lagi-lagi dengan UMK,” tambahnya.
Pada momentum yang sama Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad menyampaikan bahwa investasi merupakan instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Iklim investasi yang kondusif juga menjadi poin penting dalam mensukseskan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
“Kemudahan investasi, kepastian hukum, dan jaminan keamanan melalui regulasi diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif, sekaligus menciptakan keterbukaan investasi,” ungkapnya. (sur)