RADARBEKASI.ID, BEKASI – Prestasi telah membuka jalan Bemby Hidayatullah (20), mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung ini meraih kesempatan langka. Ia akan belajar di Spanyol dan berkarya di Belanda.
Pemuda asal Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi ini berhasil lolos dalam program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024. Melalui program ini, Bemby akan menempuh studi di University of Granada, Spanyol.
Bila tak ada halangan, Bemby-sapaannya- akan berangkat ke Spanyol pada 30 Agustus 2024. Di University of Granada, Bemby akan menjalani studi selama satu semester.
“Di sana (Spanyol) saya ambil mata kuliah International Marketing, Speaking Skills, Spanish Grammar, Public Health and Health Science In Spain, dan History of Art in Spain,” ungkap Bemby kepada Radar Bekasi di rumahnya, Kamis (22/8).
Program IISMA merupakan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri tanpa harus mengambil cuti kuliah, karena nilai yang diperoleh akan dikonversi ke SKS di kampus asal.
“Untuk program ke Spanyol ini, semua nilai saya akan dikonversi, jadi saya gak perlu cuti kuliahnya. Program yang di Spanyol saya berangkat dan kuliah di Indonesia tetap dihitung,” kata anak dari pasangan suami istri, Utan dan Euis ini.
Selain itu, Bemby juga berencana terbang ke Belanda pada September mendatang. Kesempatan ini didapat setelah ia memenangkan lokakarya karya seni dari Art in Motion (AiM) Belanda. Di negeri Kincir Angin tersebut, Bemby akan menampilkan seni tari tunggal yang mengiringi puisi ciptaan Rob Hammink berjudul Masa Depan.
BACA JUGA: Tim Asesor Bekasi Siapkan Sekolah untuk Proses Akreditasi
“Saya menampilkan Koreografi berdasarkan puisinya. Tema tarinya mengangkat kolaborasi Belanda dengan Indonesia, agar masyarakat bukan ingat saat penjajahannya saja, tapi Rob ingin buat sesuatu kolaborasi yang berguna di masa depan yang berhubungan baik antara Indonesia dan Belanda,” tutur mahasiswa yang melatih ekstrakurikuler Paskibra di SMPN 1 Babelan ini.
Bemby dikenal sebagai mahasiswa berprestasi. Sejak duduk di bangku SD hingga SMA, ia selalu meraih peringkat pertama. Prestasi-prestasi ini membawanya mendapatkan beasiswa selama empat tahun di ISBI Bandung untuk jurusan seni teater.
Keluarga Bemby juga memiliki latar belakang seni. Ibunya memiliki grup lenong Betawi yang kini beralih menjadi penjual nasi uduk, sementara ayahnya merupakan pembuat ukiran kayu.
“Waktu itu punya keinginan jadi dokter, cuma karena untuk jadi dokter kayaknya mahal dan keluarga kurang cukup ekonominya akhirnya cari lah gimana caranya buat tetep meraih mimpi saya tapi bukan di dokter gitu,” ucap Bemby.
Keterbatasan ekonomi tidak membuatnya menyerah. Dengan melampirkan berbagai prestasi, Bemby mendapatkan beasiswa kuliah di ISBI Bandung dan mulai mengembangkan keterampilannya di luar kampus.
Ia bahkan menjadi juara 3 Mister Teen Jawa Barat tingkat Internasional, yang memotivasi dirinya untuk belajar bahasa Inggris, public speaking, dan keterampilan lainnya.
Selama kuliah di Bandung, Bemby menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterlambatan kiriman uang dari orangtua. Namun, ia mencari peluang tambahan dengan menjadi MC dan mengikuti pentas seni.
“Beratnya cuma biaya hidup di Bandung dan untuk biaya hidup ini masih dibantu oleh orangtua sebagian, kadang saya ambil job-job kayak MC, pentas-pentas seni, talent film pendek. Itu dapat uang,” ujarnya.
Bemby berharap para mahasiswa Bekasi yang merantau ke berbagai wilayah tetap bersemangat dalam mengejar prestasi. Ia yakin bahwa kesulitan ekonomi tidak boleh menjadi penghalang untuk terus berprestasi.
“Sesulit apapun kita sekarang, kalau berusaha sungguh-sungguh pasti tercapai. Kuncinya konsisten saja dan tetap berusaha bagaimanapun sulitnya,” tandas pemuda yang berencana melanjutkan S2 di perguruan tinggi luar negeri sambil bekerja di bidang entertainment ini. (ris)