RADARBEKASI.ID, BEKASI – Meskipun keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Kabupaten Bekasi, DPD Partai Golkar tampak kurang agresif dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi.
DPD Golkar Kabupaten Bekasi hampir tidak menunjukkan pergerakan, meskipun telah mengusung ketuanya, Akhmad Marjuki, sebagai bakal calon bupati (bacabup) Bekasi.
Sebagai pemenang Pileg dengan perolehan 10 kursi, Golkar belum mendapatkan kepastian menjelang pendaftaran bakal calon Pilkada yang dimulai pada 27 Agustus 2024.
Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, menilai bahwa DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi sebagai partai pemenang seharusnya tampil percaya diri dengan melakukan manuver lebih awal dan mendeklarasikan kadernya.
“Harusnya pada Pilkada ini, dia (Golkar) paling awal mengibarkan bendera sebagai pemenang Pemilu di Kabupaten Bekasi. Dalam rangka mendeklarasikan kadernya supaya maju di perhelatan Pilkada dengan percaya diri yang penuh,” ujar Roy kepada Radar Bekasi, Kamis (22/8).
Menjelang pendaftaran pasangan calon yang tinggal menghitung hari, terdapat tiga poros koalisi yang akan bertarung dalam Pilkada Kabupaten Bekasi. Pertama, Gerindra yang bersama PKS mengusung BN Holik Qodratulloh-Faizal Hafan Farid.
Kedua, Demokrat-PKB yang tetap melanjutkan perjalanan meski ditinggal Gerindra, dengan pasangan Dani Ramdan-Romli HM, yang masih menunggu rekomendasi dari DPP. Ketiga, PDI Perjuangan bersama Partai Buruh, PBB, dan PPP, yang menyokong Ade Kuswara Kunang-Asep Surya Atmaja.
BACA JUGA: Jokowi Batal Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar, Ini Sosok Penggantinya
Sementara itu, Golkar sebagai partai pemenang masih belum jelas dan tampak enggan bergerak, menunggu rekomendasi dari DPP.
“Tinggal Golkar yang sampai detik ini belum ada kejelasan pengusungnya. Bisa jadi Golkar itu akan merapat ke Gerindra-PKS atau PKB-Demokrat. Sangat disayangkan sekali partai pemenang kalau tidak mengusung kadernya sebagai calon. Ini menjadi sebuah hal yang kurang bagus,” ungkapnya.
“Saya pikir karena keputusan Golkar di tingkat DPP tidak tegas, seperti ada kesulitan dalam mengambil sebuah keputusan. Ditambah lagi terkait adanya pergantian pimpinan (ketua umum),” sambung pria berkacamata ini.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Bapilu DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Son Haji, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu rekomendasi dari DPP. Hal itu sesuai pernyataan Ketua Umum terpilih Partai Golkar Bahlil Lahadalia pada acara pembukaan Munas, Rabu (21/8).
“Pernyataan Ketua Umum semalam seperti itu, Pak Bahlil. Silakan ketua provinsi, kabupaten dan kota, bisa menunggu rekomendasi di DPP. Hari ini pengesahan SK Menkumham itu kan, insya Allah sudah jadi. Mungkin hari ini bisa dikeluarkan surat rekomendasinya,” ucapnya.
Son Haji menambahkan, hingga saat ini, punggawa Golkar di Kabupaten Bekasi masih menunggu arahan. Meskipun sudah final mengusung Ketua DPD, Akhmad Marjuki, sebagai calon bupati, kesepakatan dari seluruh pengurus dan ormas partai telah diserahkan ke DPD Golkar Jawa Barat.
“Kita menunggu arahan, kalau Kabupaten Bekasi sudah final mengusung Pak Haji Marjuki. Misalkan memang ada wacana yang berkembang, ada informasi yang lain. Itu berarti perkembangannya dinamis,” katanya. (pra)