Berita Bekasi Nomor Satu

Kisah Ulama Pejuang Kemerdekaan Asal Bekasi Dihidupkan Kembali

AKSI TEATRIKAL: Seniman memerankan teatrikal kisah perjuangan KH Noer Ali dan KH Masturo di Desa Srijaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, Sabtu (24/8). ARIESANT/RADAR BEKASI
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kisah ulama pejuang kemerdekaan asal Bekasi, KH Noer Ali dan KH Masturo, dihidupkan kembali oleh seniman Tambun Utara melalui aksi teatrikal yang memukau.
Teatrikal ini merupakan bagian dari acara karnaval perjuangan dalam rangkaian kegiatan “Gabus Get Up! Merdeka Menjaga Kearifan Lokal di Bekasi”, yang berlangsung pada Sabtu (24/8) di Desa Srijaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi.
Pertunjukan teatrikal jalanan bertajuk “Jejak Pejuang Bekasi” menampilkan adegan peperangan dan aksi tembak-menembak yang menggambarkan perlawanan sengit KH Noer Ali dan KH Masturo terhadap penjajah pada masa lalu.
Teatrikal ini dimulai dengan kedatangan penjajah di wilayah Karawang dan Bekasi, di mana KH Noer Ali berperan aktif dalam perlawanan tersebut. Aksi ini turut membantu perjuangan di daerah lain hingga akhirnya Bung Karno dan Bung Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan RI. Sebanyak 60 seniman dari Tambun Utara terlibat dalam pertunjukan ini.
Ratusan warga menyaksikan dengan penuh antusias di area depan panggung. Keberagaman atribut dan kostum yang dikenakan oleh para aktor menambah daya tarik pertunjukan.
“Teater ini mengisahkan perlawanan rakyat Bekasi yang dipimpin Kiai Noer Ali dan Kiai Masturo. Kami ingin menunjukkan bagaimana perjuangan para pejuang demi kemerdekaan Indonesia,” ungkap Ketua Karang Taruna Desa Srijaya, Usup Jabeng.
“Alhamdulillah, pertunjukan ini ramai ditonton dan semoga menjadi refleksi bagi kita dalam mengisi kemerdekaan,” imbuhnya.
Acara yang diinisiasi oleh Karang Taruna dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) ini dibiayai secara swadaya oleh masyarakat.
“Disini juga hasil swadaya para seniman di seluruh Tambun Utara. Pada ingin memberikan yang terbaik untuk peringatan HUT RI ini,” tambahnya.
Usup mengatakan bahwa teatrikal ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menghapus stigma negatif tentang wilayah Gabus. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang menganggap wilayah Gabus negatif, baik dari segi lingkungan maupun masyarakatnya. Dengan kegiatan ini, ia berharap dapat membuktikan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
“Salah satu harapan untuk teatrikal ini agar kompak untuk warga Gabus, jangan yang terdengar negatif aja. Dengan karya seperti, ini warga kampung Gabus jauh di atas asumsi jelek masyarakat,” ucap Usup.
Selain karnaval, “Gabus Get Up! Merdeka Menjaga Kearifan Lokal di Bekasi”, juga dimeriahkan dengan karaoke, sepeda hias, layar tancep, lomba video dan fotografi, tarian, hingga bazar UMKM. Perlombaan permainan tradisional seperti slepetan, galasin, pletokan, dan layang-layang juga diadakan. “
“Permainan tradisional ini juga biar anak-anak pada paham mainan jaman dulu dan kami harap dilestarikan sampai sekarang, biar jangan punah. Kalau lihat anak-anak tidak akan tahu permainan itu, yang mereka sekarang tahu hanya handphone. Makanya kudu dikenalin,” katanya.
Terpisah, Kepala Desa Srijaya Cani Hermansyah, mengatakan karnaval perjuangan ini diharapkan dapat memberi semangat baru bagi masyarakat dalam mengisi kemerdekaan. (ris)