RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sembilan petani asal Kabupaten Bekasi melakukan audiensi bersama Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, pekan lalu.
Audiensi ini dilakukan untuk meminta penanganan terhadap permasalahan irigasi pertanian di beberapa wilayah utara Kabupaten Bekasi, seperti Cibitung, Tambun Utara, Tambelang, Sukatani, dan Sukakarya.
Salahsatu petani, Aris, mengungkapkan berdasarkan hasil audensi Kementerian PUPR akan merealisasikan permohonan para petani untuk memperbaiki pintu air Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang terletak di perbatasan kecamatan Cikarang Utara, Cikarang Barat, dan Cibitung pada Maret 2025.
“Untuk jangka pendek, Kementerian PUPR akan memperbaiki pintu air dalam waktu dekat menggunakan alat berat dan mengangkat lumpur pada intake Saluran Sekunder Srengseng di hulu dan hilirnya guna menyelamatkan tanaman padi yang sudah ditanam,” ujar Aris saat dihubungi Radar Bekasi, Senin (26/8).
Menurut Aris, audiensi masalah irigasi dilakukan hingga ke tingkat pusat karena tak kunjung terselesaikan di tingkat daerah. Padahal, masalah irigasi dari Kali Cikarang yang berdampak kepada petani di 19 desa ini sudah terjadi sejak 2009.
“Terhitung sudah 15 tahun lamanya, miris rasanya, dan sangat prihatin hingga persoalan ini kami bawa ke tingkat DPR RI dan Kementrian PUPR RI Dirgent SDA,” imbuhnya.
BACA JUGA: Pj Bupati Dedy Perkuat Sinergi dengan DPRD
Sementara, Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Sukarahayu, Risam, menyambut baik hasil audiensi tersebut. Pihaknya meminta agar langkah-langkah tersebut segera direalisasikan mengingat beberapa sawah para petani sudah ditanam bibit padi.
Pada Selasa (27/8), pihaknya bersama para Gapoktan lainnya akan melakukan kerja bakti di Talang CBL Cibitung agar air dapat mengalir ke beberapa saluran sekunder yang menjadi tumpuan saluran irigasi para petani.
“Kerja bakti di depan talang CBL bendung tanggul yang berada di wilayah Tambun Utara, Tambelang, Sukatani, dan Sukawangi,” katanya.
Dalam dua tahun terakhir, akibat kemarau panjang ditambah gangguan bendungan dan pendangkalan beberapa Saluran Sekunder (SS), ribuan hektar persawahan warga mengalami kekeringan, yang menyebabkan gagal tanam dan gagal panen. Salah satu permasalahan krusial bagi para petani adalah bendungan di sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang berada di perbatasan tiga kecamatan: Cibitung, Cikarang Utara, dan Cikarang Barat.
Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, menyatakan bahwa berdasarkan hasil peninjauan ke lapangan pada pekan lalu, pihaknya sudah meminta Perum Jasa Tirta (PJT) II Kabupaten Bekasi untuk menambah debit air.
“PJT sudah berkomitmen sudah siap untuk menambah air mulai hari ini. Karena kondisinya yang di pintu air talang CBL itu kurang suplai airnya,” kata Dedy. (ris)