Berita Bekasi Nomor Satu

Pilkada Kabupaten Bekasi: Tiga Poros Koalisi Saling Klaim Keunggulan Paslon

Ilustrasi Pilkada Serentak 2024.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memasuki masa pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), tensi politik mulai meninggi. Sejumlah poros koalisi saling mengklaim keunggulan pasangan calon (Paslon) yang mereka usung.

Saat ini, terdapat tiga poros koalisi di Kabupaten Bekasi, sementara Partai Golkar belum menentukan arah koalisinya. Poros pertama dipimpin oleh PDI Perjuangan, bersama Partai Buruh, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Koalisi empat partai yang mengantongi 13 kursi di DPRD ini mendukung pasangan Ade Kuswara Kunang dan Asep Surya Atmaja.

Poros kedua dikomandoi oleh Partai Gerindra bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai NasDem. Gabungan empat partai ini, dengan 21 kursi di DPRD, telah sepakat mendukung pasangan BN Holik Qodratulloh dan Faizal Hafan Farid.

Pasangan BN Holik Qodratulloh dan Faizal Hafan Farid. ISTIMEWA

Poros ketiga dipimpin oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama Partai Demokrat. Gabungan kedua partai ini yang memiliki 11 kursi di DPRD mendukung pasangan Dani Ramdan dan Romli HM. Sementara itu, Partai Golkar sebagai pemenang pemilu belum menentukan arah koalisi mereka.

Sekretaris Bapilkada DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin, mengungkapkan bahwa rekomendasi pasangan B1-KWK dari pimpinan partai di tingkat pusat telah keluar untuk BN Holik Qodratulloh dan Faizal Hafan Farid. Dengan keluarnya rekomendasi tersebut, ditambah dukungan dari PAN dan NasDem, koalisi yang dipimpin oleh Gerindra semakin kuat. Sementara rekomendasi B1-KWK dari PKS sudah lebih dahulu keluar setelah memastikan bergabung dalam koalisi.

“Tentunya ini sebagai bagian dari konsistensi dan pondasi kemenangan, B1-KWK dari seluruh partai sudah keluar. Dan langkah-langkah yang dilakukan Paslon sudah sangat tepat. Dan tentu saja dari Gerindra, pasangan calon sudah melakukan komunikasi dengan Ketua DPC. Komunikasi antar partai harus dibangun dulu, supaya ketemu chemistrynya,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (25/8).

Ridwan, yang akrab disapa Iwang, mengklaim bahwa komposisi partai koalisi mereka sudah sangat lengkap, dengan PKS yang memiliki garis religius, PAN yang religius demokrat, dan NasDem yang nasionalis. Menurut Iwang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam menghadapi Pilkada Kabupaten Bekasi mendatang, siapapun lawannya.

BACA JUGA: Siap Bertarung di Pilkada Kota Bekasi, Tri Adhianto dan Harris Bobihoe Jalani Pemeriksaan Kesehatan

“Namanya pertempuran optimisme modal awal. Kekhawatiran bisa kita lawan dengan masing-masing strategi yang kita punya. Ya nggak ada khawatir, masing-masing punya cara ko. Mana yang paling bagus, kita buktikan nanti tanggal 27 November. Ini pasangan yang bagus buat koalisi di Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Jiovanno Nahampun, menyatakan bahwa partainya telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi lawan dalam Pilkada. Menurutnya, basis massa partainya berbeda, dan persiapan pemenangan sudah dilakukan di masing-masing dapil.

“Pada intinya PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi serta koalisi yang ada di Ade-Asep, kita sudah mempersiapkan pemenangan-pemenangan di masing-masing Dapil. Kita dari poros Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja, tidak ada kekhawatiran. Politik nasional tidak berpengaruh di Kabupaten Bekasi,” ungkap pria yang akrab disapa Jio ini.

“Walaupun pada akhirnya BN Holik-Faizal sudah menerima rekomendasi. Begitu juga Dani-Romli sudah menerima rekomendasi. Kita tetap berterimakasih, akhirnya Ade Kuswara ada lawannya,” sambungnya.

Pasangan Ade Kuswara Kunang dan Asep Surya Atmaja. ISTIMEWA

Jagoannya itu sudah mendapat dukungan lebih awal, bahkan para relawan diklaim sudah siap bertarung untuk memenangkan pasangan Ade-Asep di Pilkada Kabupaten Bekasi. Apalagi dari informasi yang dia dapatkan, sudah banyak yang kecewa dengan keputusan lawan-lawannya itu.

“Pada kecewa keputusan Dani Ramdan dengan Pak Haji Romli. Kita inginnya ada tiga empat poros, tinggal nunggu Golkar bagaimana setelah adanya putusan MK. Walaupun Golkar tidak mendukung keputusan MK. Tapi di Kabupaten Bekasi malahan dimanfaatkan keputusan MK itu,” tukasnya.

Menyikapi hal ini, Ketua Desk Pilkada PKB Kabupaten Bekasi, Arif Rahman Hakim, menyatakan bahwa meskipun partai yang bergabung dalam koalisi mereka lebih sedikit, hal tersebut tidak menjadi masalah. Yang terpenting, gabungan PKB-Demokrat sudah memenuhi persyaratan 20 persen sebelum adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Dengan kompetitor lain yang koalisinya lebih gemuk, tidak ada persoalan bagi kita. Kita siap bertarung, kita siap bertanding dengan fair. Bagi kita semakin sulit medan pertempuran, semakan kuat lawan, akan semakin indah kemenangan. Kita tidak khawatir, kita terus memberi ikhtiar, insya Allah ikhtiar kita akan maksimal,” tuturnya.

“Kita tidak khawatir, karena kita lihat komposisi pasangan Pak Dani dan Haji Romli ini, pasangan yang klop, paling komplit, pasangan yang saling mengisi satu sama lain,” sambungnya. (pra)