RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bekasi menggandeng pakar politik ternama Eep Saefulloh Fatah, menghadapi kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pria asal Cibarusah Kabupaten Bekasi itu bakal diplot sebagai konsultan politik pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bekasi, Dani Ramdan – Romli HM, yang diusung oleh enam partai.
Selain PKB, pada debut pertama pasangan calon ini juga diusung oleh Partai Golkar, Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Gelora, dan Hanura. Rajutan koalisi ini memiliki 21 kursi wakil rakyat di Kabupaten Bekasi, yang terbagi dari Golkar 10, PKB 7, dan Demokrat 4. Sementara, untuk Gelora, PSI, dan Hanura, merupakan partai Non Parlemen di Kabupaten Bekasi.
“Kita sudah kontrak dengan Kang Eep Saefulloh Fatah. Insya Allah beliau (Eep) akan mendampingi kita memenangkan Pilkada di Kabupaten Bekasi,” ujar Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhamad Rochadi, kepada Radar Bekasi, Minggu (1/9).
Menurut Adi sapaan akrabnya, sosok pria kelahiran Bekasi 13 November 1967 ini merupakan pakar politik yang cukup ternama di Indonesia. Oleh karena itu, langkah koalisinya merekrut Eep Saefulloh Fatah sudah sangat tepat, karena sedikit banyaknya sudah memahami medan pertarungan. Mengingat, Eep juga warga Bekasi, berasal dari wilayah Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
“Ya pertimbangannya beliau (Eep) asli orang Bekasi, beliau asli Cibarusah, kemudian mempunyai lembaga yang cukup kredibel di Indonesia. Untuk apa nyari orang lain, kalau orang Bekasi ada,” ungkapnya.
Dengan komposisi koalisi yang sudah terajut, Adi sangat optimis mampu memenangkan pertarungan di Pilkada Kabupaten Bekasi ini. Pasalnya, Adi sebagai nahkoda partai sudah memikirkan Pilkada sebelum mengarungi pertarungan di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 kemarin. Walaupun tak bisa dipungkiri, kondisi yang terjadi saat ini diluar ekspektasi dirinya. Salah satu yang tidak sesuai skema awal, Adi mengaku, perihal rajutan koalisi.
“Koalisi nggak sesuai, istilahnya skema awal. Kan dinamika politik berjalan terus, sangat dinamis. Tapi nggak kaget, karena kita sudah memikirkan itu jauh-jauh hari, plan A, B. Walaupun tidak 100 persen yang kita bayangkan, tapi kita nggak kaget. Karena kita sudah prepare,” ungkapnya.
“Jadi roadmapnya sudah ada, tinggal kita implementasi saja. Apalagi nanti ada Kang Eep yang akan mendampingi kita, tentunya ada penebalan-penebalan, mengkurasi apa yang sudah kita lakukan, skema yang belum baik, kita perbaiki, yang sudah baik kita tingkatkan,” sambung politisi yang berhasil terpilih sebagai wakil rakyat ditingkat provinsi ini.
Waktu persiapan yang cukup singkat menjelang pertarungan, Adi menegaskan, kerja-kerja politik harus dilakukan ”sat-set”. Dimana, tim koalisi terus bergerak menuju pola-pola strategis yang akan dilakukan kedepan. Hanya memang, dirinya enggan membeberkan secara gamblang langkah-langkah yang dilakukan koalisinya ini.
“Kami (tim) terus bergerak menuju pola-pola strategis yang akan kita lakukan kedepan. Yang pasti, kan tidak boleh jurus saktinya kita keluarkan semua toh,” ucapnya.
Sampai sekarang, kata Adi, komunikasi lintas masing-masing tetap terjalin dengan baik. Karena memang semua partai ingin berkontestasi harus dengan yang fair, sehat, membangun, agar tidak ada friksi. “Jadi tetap saling komunikasi. Saya yakin antar kandidat juga pasti saling komunikasi, tujuannya satu soal menang itu, garis tangan dari gusti Allah, kita hanya bisa berikhtiar dan berusaha,” ucapnya. (adv/pra)