Berita Bekasi Nomor Satu
Opini  

Ibarat Pohon Tidak Berbuah

Oleh: Achmad Muwafi, Lc

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ilmu dan amal seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Amal merupakan buah dari ilmu, sehingga barangsiapa yang berilmu tetapi tidak mengamalkan ilmunya maka diibaratkan seperti sebuah pohon yang tidak berbuah.

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan. Kewajiban ini tidak pernah berhenti selama hidupnya.

Terdapat banyak hadist yang menunjukkan keutamaan bagi para penuntut ilmu. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia termasuk golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia pulang kembali.” (HR. Tirmidzi)

Disebutkan dari hadist Abu Hurairah, bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju ke surga.” (HR. Muslim)

Kedudukan orang yang berilmu sangat jauh dengan dengan orang-orang yang tidak berilmu. Allah SWT akan meninggikan derajat bagi orang-orang yang berilmu. Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa orang-orang yang berilmu yang memberikan manfaat untuk dirinya dan orang lain akan mendapatkan pahala yang tidak akan pernah terputus meskipun sudah meninggal dunia.

BACA JUGA: Ujian Allah Bukti Cinta-Nya  

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak Adam telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang  mendoakannya.” (HR. At-Tirmidzi)

Ilmu yang sudah dipelajari harus diamalkan. Dengan mengamalkan ilmunya maka Allah SWT akan menambahkan ilmu lain yang belum diketahuinya sebelumnya. Dalam kitab Hilyatul Auliya, Abdul Wahid bin Zaid menuturkan, “Barangsiapa mengamalkan ilmu yang telah ia pelajari, maka Allah akan membuka untuknya hal-hal yang belum ia ketahui.”

Oleh sebab itu Allah SWT mencela kepada orang berilmu yang tidak mengamalkan ilmunya. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ayyuhal Walad, beliau memberikan nasihat kepada murid-muridnya agar mereka dapat mengamalkan ilmu, karena Nabi Muhammad SAW telah memberikan ancaman bagi orang yang berilmu yang ilmunya tidak bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang paling berat mendapatkan siksa di hari kiamat, yaitu orang yang mempunyai ilmu, yang Allah tidak memberi manfaat atas ilmunya.” (*)

Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Bekasi, Pengurus Pusat Bidang Dakwah Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Wakil Ketua Umum Asosiasi Kiai dan Intelektual (AKIL) Indonesia, Kepala SMPIT Baitul Halim Bekasi