RADARBEKASI.ID, BEKASI – Musim kemarau mulai menunjukkan sisi kelamnya di Kota Bekasi. Baru-baru ini, air sumur warga di wilayah Kecamatan Bantargebang mulai surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menyatakan, kondisi serupa dialami empat dari 12 kecamatan di kota patriot.
Informasi terkait terjadinya kekeringan, belakangan ini memang mencuat. Dan daerah terdekat dari Kota Bekasi dialami oleh warga Jonggol Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi. Bahkan di Kabupaten Bekasi telah ditetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan.
Salah satu warga Kelurahan Cikiwul Kecamatan Bantargebang, Somad menyampaikan, dia dan warga lainnya mulai merasakan dampak kemarau. Air sumur di rumahnya mulai surut.
“Biasanya kita mengisi toren seribu liter bisa berlangsung dalam sejam. Tapi sekarang perlu dua jam baru penuh, berarti kan airnya surut,” katanya, Senin (2/9).
BACA JUGA: Empat Penyakit Menyerang Warga Kota Bekasi di Awal Kemarau
Menurut Somad, awal kemarau saat ini justru terasa lebih buruk ketimbang tahun lalu. Somad menyampaikan bahwa rata-rata kedalaman sumur bor di lingkungannya 20 sampai 22 meter.
Meskipun demikian, warga belum sampai harus menambah dalam sumur bor milik masing-masing untuk mendapat air.
“Belum, kalau kita pantau di lingkungan juga belum sampai kesitu (menambah kedalaman sumur bor),” tambahnya.
Warga Bantargebang lainnya, Aim (30) menyampaikan bahwa air sempat tidak keluar pada Senin pagi. Hari sebelumnya, ia sudah merasakan debit air yang keluar sudah relatif kecil.
“Baru tadi pagi sempat tidak ada air, setelah mesin airnya diturunin sudah ada lagi,” ungkapnya.
Mesin pompa air milik Aim berada di dalam sumur dengan kedalaman enam meter. Saat musim penghujan, mesin pompa air diangkat lebih tinggi ke permukaan supaya tidak terendam air.
Di dalam sumur tersebut terdapat sumur bor dengan kedalaman mencapai 20 meter untuk mendapatkan air dari dalam tanah.
BACA JUGA: 4 Wilayah Kota Bekasi Ini Alami Kekeringan
Menghadapi ancaman kekeringan, BPBD Kota Bekasi diketahui tengah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk siaga jika warga kesulitan air bersih. Sampai dengan saat ini belum ada warga yang meminta pasokan air bersih selama sumur bor mereka masih mengeluarkan air.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Junaedi meminta agar jajaran aparat wilayah mendeteksi dan melaporkan potensi kekeringan pada musim kemarau saat ini. Ia menyebut Pemkot Bekasi telah melakukan langkah untuk menindaklanjuti laporan yang masuk.
“Kemarin BPBD sudah melaporkan ke saya agar mengecek lapangan, termasuk pendalaman lagi atau melihat lagi terhadap tanah yang mau diambil airnya,” katanya.
Pada situasi darurat, pihaknya akan mendistribusikan air bersih kepada warga melalui PDAM Tirta Patriot. Ia berharap musim kemarau tahun ini tidak separah tahun 2023 lalu, meskipun potensi curah hujan sampai dengan kemarin masih relatif rendah.
“Mudah-mudahan di tahun ini (tidak parah). Semalam saya sudah mendengar gemuruh petir, mudah-mudahan bisa hujan,” tambahnya.
Selain air tanah, air permukaan juga nampak mulai surut. Hal ini nampak lewat kondisi Kali Bekasi, air nampak surut setelah melewati Bendung Bekasi. (sur)