Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Rumah Sakit di Bekasi Operasikan PLTS Atap Kapasitas 380 kWp, Tekan Emisi Karbon dan Efisiensi Biaya Listrik Segini

TINJAU PLTS: CEO Primaya Hospital Group, Leona A. Karnali (kedua dari kanan) bersama Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Yuli Astuti Saripawan (tengah), dan Managing Director Xurya, Eka Himawan (kedua dari kiri) meninjau instalasi PLTS di atas gedung Primaya Hospital Bekasi Timur, Sabtu (7/9). FOTO: EKO ISKANDAR/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Primaya Hospital Bekasi Timur mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) seluas 2.800 meter persegi di atas gedung rumah sakit.

Panel surya dengan kapasitas 380 kilo watt peak (kWp) tersebut dapat menghasilkan energi bersih sebesar 524 ribu kilo watt hour (kWh) setiap tahunnya atau setara dengan penekanan emisi karbon sebesar 469 ribu kilogram (kg) per tahun.

Sebagai gambaran, penekanan emisi karbon yang dihasilkan dari pemasangan PLTS Atap di rumah sakit ini setara dengan dampak positif penanaman lebih dari 6.000 pohon.

Chief Executive Officer (CEO) Primaya Hospital Group, Leona A. Karnali, menyatakan PLTS yang dioperasikan di Primaya Hospital Bekasi Timur menjadi yang terbesar di rumah sakit wilayah Jabodetabek.

“Kami memiliki PLTS salah satu yang terbesar pertama rumah sakit di Jabodetabek,” ungkap Leona usai peresmian PLTS di Primaya Hospital Bekasi Timur, Sabtu (7/9).

Lebih lanjut, Leona mengatakan, pengoperasian PLTS Atap sejalan dengan program keberlanjutan perusahaan.

“Ini merupakan suatu gerakan nyata dari Primaya Hospital Group dalam program sustainbility. Bagaimana pun kita rumah sakit juga harus concern terhadap generasi ke depan, bukan hanya generasi saat ini,” kata Leona.

Menurut Leona, panel surya tersebut memenuhi 20 persen kebutuhan listrik rumah sakit. Pihaknya melakukan perhitungan matang sebelum memutuskan penggunaan PLTS Atap, mengingat listrik rumah sakit harus tetap menyala tanpa henti.

“Kami berani melakukan ini dengan penuh perhitungan bagaimana koneksi antara PLN, Genset, dan PLTS ini benar-benar bisa terkoneksi dengan baik sehingga listrik di rumah sakit benar-benar bisa nyala 24 jam,” ungkapnya.

Menurutnya, PLTS sudah beroperai sejak Juni 2024. Selama dua bulan terakhir, diakui Leona, penggunaan energi baru terbarukan ini menghasilkan efisiensi biaya listrik sebesar 20 persen.

“Efisiensi ini cukup konservatif. Tapi saat ini sudah kita rasakan dari 1 Juni 2024 sampai sekarang itu 20 persen dari biaya listrik rumah sakit,” pungkasnya.

Managing Director Xurya, Eka Himawan, menambahkan sistem PLTS Atap yang terpasang akan membantu Primaya Hospital dalam memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan peduli lingkungan.

BACA JUGA: Jelang Hari Pelanggan Nasional, PLN Bekasi Operasikan 18 SPKLU dan 8 SPBKLU di Bekasi  

“PLTS atap yang terpasang di Primaya Hospital dipastikan akan beroperasi secara optimal hingga lebih dari 20 tahun mendatang,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Yuli Astuti Saripawan, berharap dengan diresmikannya PLTS ini, Primaya Hospital dapat terus berkomitmen pada pengembangan teknologi ramah lingkungan dan menjadi pelopor dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan di sektor kesehatan.

“Kami berharap, langkah ini akan menginspirasi banyak pihak untuk ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ungkapnya. (oke)