Berita Bekasi Nomor Satu

Pilkada Kabupaten Bekasi 2024: Adu Kuat Pasangan Calon di Dapil Satu

ILUSTRASI: Pilkada

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi 2024, pemetaan basis suara pasangan calon (paslon) semakin intensif dilakukan. Pertimbangan meliputi perolehan suara partai pengusung dan domisili paslon.

Daerah Pemilihan (Dapil) satu meliputi Kecamatan Cikarang Pusat, Serang Baru, Cibarusah, Bojongmangu, dan Setu, dinilai sebagai basis kuat untuk pasangan Ade Kuswara Kunang – Asep Surya Atmaja (AA).

“Kalau bicara Dapil satu, saya melihatnya akan didominasi oleh pasangan Ade-Asep,” ujar Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, kepada Radar Bekasi, Senin (9/9).

Menurut Roy, dominasi pasangan AA di Dapil satu didasarkan pada beberapa faktor. Pertama, Dapil I merupakan wilayah Selatan Kabupaten Bekasi, tempat domisili Calon Bupati PDI Perjuangan, Ade Kuswara Kunang. Kedua, Dapil satu juga merupakan basis suara Partai Buruh, terbukti dengan perolehan satu kursi oleh partai tersebut.

Roy menilai bahwa pasangan BN Holik-Faizal memiliki peluang besar di Dapil satu, mengingat BN Holik juga berasal dari wilayah Selatan.

“Dapil I juga menjadi basisnya Partai Buruh. Kemudian Ade Kuswara juga berasal dari Selatan. Ya, paling kemungkinan pasangan BN Holik-Faizal akan membuntuti, karena memang domisili BN Holik berasal dari sana (wilayah Selatan),” ucap pria berkacamata ini.

Namun, dominasi tersebut tidak menjamin kemenangan, karena strategi tim pemenangan dan figur paslon turut mempengaruhi hasil akhir. Pasangan Ade-Asep diusung oleh tujuh partai koalisi, dengan total 13 kursi DPRD, termasuk PDI Perjuangan, Partai Buruh, PPP, dan PBB, serta dukungan dari partai non-parlemen seperti Perindo, Partai Ummat, dan Partai Garuda.

Sebaliknya, pasangan BN Holik-Faizal diusung oleh empat partai dengan alokasi 21 kursi DPRD, yaitu Gerindra, PKS, PAN, dan NasDem. Pasangan Dani-Romli didukung oleh enam partai dengan alokasi 21 kursi, termasuk Golkar, PKB, Demokrat, serta dukungan partai non-parlemen seperti Hanura, Gelora, dan PSI.

Melihat itu, Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Bekasi, Ali Nur Hamzah, meyakini bahwa Dapil I yang memiliki banyak pemilih dari kalangan buruh akan menjadi basis kemenangan pasangan Ade-Asep.

“Kalau bicara dokter Asep itu memang perwakilan (kader) dari Partai Buruh. Dan di sana (Dapil satu) wilayah binaan Ade Kuswara Kunang. Oleh karena itu, pasangan AA kemungkinan besar akan menguasai pertarungan di Dapil satu. Insya Allah, karena memang Partai Buruh juga berhasil dapat kursi legislatif di situ (Dapil satu),” ungkapnya.

BACA JUGA: Bawaslu Warning 12 Panwascam Tuntaskan Sengketa Pilkada

Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan BN Holik-Faizal, Helmi, menyatakan bahwa strategi ekstra diperlukan untuk menghadapi lawan di Dapil satu.

“Kita ada dua anggota dewan, insya Allah akan bertarung juga di Dapil satu. Ya, memang dibutuhkan strategi ekstra untuk menghadapi Dapil I. Tapi bapak BN Holik juga punya suara disitu (Dapil satu),” katanya.

Dalam pemetaan arena pertarungan di Pilkada ini, Helmi beranggapan, ada plus minusnya. Politisi yang berhasil terpilih kembali sebagai wakil rakyat di Kabupaten Bekasi ini tak memungkiri, untuk arena tarung di Dapil satu sampai sekarang mayoritas masih dikuasai pasangan AA. Namun demikian, untuk Dapil lima, mayoritas dikuasai pasangan BN Holik-Faizal.

“Pemetaan-pemetaan itu tugasnya tim pemenangan dalam hal melakukan strategi-strategi di setiap Dapil. Memang dalam pemetaan ada plus minusnya. Sampai saat ini Dapil satu masih basisnya AA, tapi kita nggak tahu namanya politik dinamis. Mudah-mudahan kalau strategi kita berjalan, nggak menutup kemungkinan itu akan berubah,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kabupaten Bekasi, Arif Rahman Hakim, memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, Dapil satu tidak bisa diklaim sebagai basis suara untuk salah satu pasangan calon. Pasalnya, gabungan partai koalisi pengusung pasangan Dani-Romli juga memiliki kader di Dapil satu. Jumlah anggota DPRD yang berasal dari partai-partai pengusung di Dapil I pun berimbang.

“Kalau kita si optimis bisa mengimbangi semua kandidat di Dapil satu. Karena memang Dapil I itu bukan domisilinya Ade Kuswara Kunang. Karena domisilinya dia di Dapil tujuh,” tuturnya.

Arif menjabarkan bahwa dari alokasi sembilan kursi di Dapil satu, setiap gabungan koalisi partai pengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati memiliki jumlah kursi legislatif yang sama.

Gabungan koalisi partai pengusung pasangan Dani-Romli meraih tiga kursi, terdiri dari satu kursi dari PKB dan dua kursi dari Golkar. Sementara itu, koalisi pengusung pasangan BN Holik-Faizal juga memperoleh tiga kursi, yakni dua kursi dari Partai Gerindra dan satu kursi dari PKS.

Koalisi partai pengusung pasangan Ade-Asep juga mendapatkan tiga kursi, yang terdiri dari satu kursi masing-masing dari PDIP, PPP, dan Partai Buruh.  Dengan distribusi kursi seperti ini, Arif menegaskan bahwa pertarungan di Dapil satu akan berlangsung imbang. Tidak bisa diklaim bahwa Dapil satu merupakan basis suara untuk salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, karena masing-masing pasangan calon memiliki ceruk suara dan massa pendukung di wilayah tersebut.

“Kalau melihat sebaran alokasi kursi yang ada di Dapil satu, ya berimbang, anggota dewan sama-sama tiga. Maka kalau dari sebaran kursi kita optimis bisa ngimbangin di Dapil satu. Dari alokasi sembilan kursi, saya pikir bisa dibagi rata,” jelasnya. (pra)

 

PEROLEHAN SUARA PARTAI DAPIL SATU

Partai Koalisi Pengusung BN Holik-Faizal

– Gerindra: 63.157

– PKS: 33.875

– PAN: 7.524

– NasDem: 8.632

Jumlah keseluruhan : 113.788 suara

 

Partai Koalisi Pengusung Dani-Romli

– Golkar: 56.251

– PKB: 19.316

– Demokrat: 7.711

– PSI: 5.347

– Hanura: 1.459

– Gelora: 6.444

Jumlah keseluruhan: 96.528 suara

 

Partai Koalisi Pengusung Ade-Asep

– PDIP: 25.937

– Buruh: 13.381

– Garuda: 359

– PBB: 4.814

– Perindo: 2.488

– PPP: 22.550

– Partai Ummat: 1.330

Jumlah Keseluruhan: 70.859 suara