Berita Bekasi Nomor Satu

Dari Aktivis dan Jurnalis ke Anggota DPRD, Jio Bertekad Tingkatkan Kualitas Pendidikan – Kesehatan

Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Jiovanno Nahampun. FOTO: ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jiovanno Nahampun menjalani debutnya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bekasi periode 2024-2029 setelah dilantik pada Kamis (5/9) lalu.

Politisi muda dari PDI Perjuangan ini akan menjalankan amanah sebagai wakil rakyat di Daerah Pemilihan (Dapil) II, yang meliputi Cibitung dan Cikarang Barat.

Menjalani karir di legislatif menjadi pengalaman pertama Jio-sapaannya- setelah memutuskan beralih profesi dari jurnalis menjadi politisi hingga terpilih sebagai anggota DPRD.

“Ini menjadi tantangan baru, karena sebelumnya saya menjadi jurnalis, terus kemudian beralih (ke politik) dan terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi,” ujar Jio, kepada Radar Bekasi.

“Walaupun fungsi pengawasannya tetap sama. Cuma bedanya, kalau di jurnalis kita ada keterbatasan dan kode etik, sedangkan kalau di DPRD kita bisa ceplas-ceplos sedikit,” imbuh Jio.

Setelah sembilan tahun berkarir sebagai jurnalis media cetak di Bekasi, pria kelahiran Jakarta, 22 Desember 1991 ini memutuskan untuk terjun ke politik dan ikut serta dalam pemilihan legislatif 2024.

BACA JUGA: Pilkada Kabupaten Bekasi 2024: Adu Kuat Pasangan Calon di Dapil Satu

Berbekal pengalaman dan jejaring sebagai jurnalis serta melihat berbagai persoalan di masyarakat, Jio memberanikan diri terjun ke politik. Masuk sebagai kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi hingga dipercaya memegang peran penting di Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu).

Jio berharap, sebagai wakil rakyat ia dapat memberikan kontribusi lebih. Tidak hanya melalui kritik, tetapi juga melalui tindakan konkret untuk pembangunan Kabupaten Bekasi

“Kalau di jurnalis saya hanya kritik saja, tapi ketika saya beralih dan terpilih sebagai anggota DPRD bisa menguatkan fungsi pengawasan. Jadi kritik saya bisa langsung membangun, karena anggota DPRD ini selain fungsi pengawasan, ada fungsi budgeting di badan anggaran,” ujar mantan aktivis juga Wakil Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bekasi ini.

DILANTIK: Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Jiovanno Nahampun berada di ruang rapat paripurna usai membaca sumpah janji di Graha Paripurna DPRD Kabupaten Bekasi, belum lama ini. ARIESANT/RADAR BEKASI

Jio menilai bahwa profesi jurnalis memberinya banyak pengalaman dan jejaring serta pemahaman mendalam tentang persoalan masyarakat.

Keputusan dirinya untuk maju di Pileg 2024 merupakan salah satu dorongan dari bawah agar bisa berbuat lebih untuk kepentingan masyarakat. Atas dorongan itu akhirnya Jio berhasil terpilih sebagai wakil rakyat pada debut pertamanya di kancah politik Kabupaten Bekasi.

“Sebenarnya sudah saya tanam sejak lama. Ketika saya sudah dekat dengan Kepala Desa, RT/RW, termasuk warga. Saya hanya kritik saja nulis beritanya. Ya udah, mau nggak mau RT/RW mendorong saya agar jadi dewan. Saya mencalonkan, mereka pada mendukung, alhamdulillah saya terpilih,” jelasnya.

Langkah pertama usai mengemban amanah ini, Jio berkeinginan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan salah satunya di Kecamatan Cibitung, yang merupakan wilayah arena tarungnya.

BACA JUGA: Bawaslu Warning 12 Panwascam Tuntaskan Sengketa Pilkada

Pasalnya, Cibitung sebagai wilayah yang dekat dengan perkotaan dan memiliki kawasan industri, namun sarana pendidikan masih belum memadai. Saat ini, hanya ada dua SMA Negeri dan belum ada SMK Negeri di wilayah tersebut.

“SMA Negeri ada itu pun baru dua dan sangat kurang. Perlu penambahan SMA Negeri minimal tambah dua lagi. Kalau SMK Negeri belum ada sama sekali di Cibitung,” katanya.

Bahkan kata dia, dari aspek kesehatan, Desa Muktiwari Kecamatan Cibitung, sampai saat ini tidak memiliki Puskesmas. Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar untuk dirinya, agar memperjuangkan pembangunan puskesmas di wilayah tersebut.

“Cibitung pun sama selama Kabupaten Bekasi berdiri, Kecamatan Cibitung belum ada puskesmasnya sampai sekarang, padahal dekat perkotaan. Kawasan industri ada di Cibitung, tapi di Desa Muktiwari nggak ada puskesmasnya. Itu yang membuat kita heran. Maka ketika saya di dalam nanti, harus bisa ada pemerataan,” ungkapnya.

Jio bertekad untuk mengatasi ketimpangan dalam alokasi anggaran dan pembangunan, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

“Terjun ke politik itu biar saya bisa ada di dalam. Jadi bisa langsung ikut dalam fungsi budgetingnya,” pungkasnya.(adv/pra)