RADARBEKASI.ID, BOGOR – Kemacetan parah terjadi di Jalur Puncak pada libur panjang Minggu (15/9). Polisi mencatat sebanyak 114 ribu kendaraan memadati kawasan puncak yang didominasi kendaraan roda dua.
Sistem rekayasa lalu lintas one way diberlakukan hingga 14 jam mulai dari Minggu (15/9) siang hingga Senin (16/9) dini hari.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengatakan, kemacetan di Jalur Puncak disebabkan lonjakan volume kendaraan yang tinggi.
BACA JUGA: Penertiban Jilid 2, Pemkab Bogor Bidik 160 PKL di Kawasan Puncak
“Peningkatan volume kendaraan sudah diprediksi, namun lonjakannya tinggi. Total kendaraan yang naik turun 114 ribu,” ungkapnya dikutip Radar Bogor (Grup Radar Bekasi).
Menurutnya, kendaraan yang memasuki kawasan Puncak pada momen libur panjang akhir pekan ini didominasi oleh kendaraan roda dua.
Di tengah kemacetan itu, seorang wisatawan asal Cipayung Jakarta Timur dikabarkan meninggal usai berwisata ke Agrowisata Gunung Mas Cisarua.
Namun demikian, AKP Rizky membantah bahwa kejadian tersebut berkaitan dengan kemacetan yang terjadi di Jalur Puncak.
Menurutnya, wisatawan atas nama Nimih (56) itu awal mulanya berwisata bersama rombongan menggunakan mobil bus.
“Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, almarhum setelah beriwsata naik ke bus dan merasakan pusing. Ketika dievakuasi ke masjid almarhum meninggal dunia,” katanya.
Dia menegaskan bahwa korban meninggal
bukan disebabkan kelelahan akibat kemacetan. Di samping wisatawan tersebut memiliki riwayat penyakit.
“Ada sakit bawaan dan sudah dievakuasi untuk dipulangkan ke keluarganya,” tandas Kasatlantas Polres Bogor. (cok/oke)